Pelemahan Rupiah Masih Berlanjut, Jokowi Ingatkan Para Menteri Berhati-Hati Ambil Kebijakan

Pelemahan Rupiah Masih Berlanjut, Jokowi Ingatkan Para Menteri Berhati-Hati Ambil Kebijakan

Presiden Jokowi meminta para menteri dan jajarannya berhati-hati membuat kebijakan yang bisa berpengaruh terhadap ekonomi. Foto:Tangkapan Layar/Youtube/Setpres--radartasik.disway.id

“Nanti beberapa menteri dan menko akan saya ajak untuk berbicara yang berkaitan dengan stress test, sampai seberapa jauh kekuatan kita kalau badainya itu datang, baik yang berkaitan dengan currency, dengan kurs, yang berkaitan dengan inflasi, yang berkaitan dengan growth, yang berkaitan dengan pangan kita, energi kita,” tutur Jokowi.

Selain itu, Presiden Jokowi juga menginstruksikan jajarannya untuk menyiapkan antisipasi apabila situasi global makin buruk dan berdampak pada perekonomian nasional. 

“Semuanya harus kita tes betul sampai plan A, plan B, plan C, plan D, semuanya harus ada, plan E, semuanya. Yang paling buruk, yang buruk, semuanya harus kita hitung semuanya, sehingga sekali lagi, situasi makin memburuk dan antisipasi dampak di domestik ini harus betul-betul disiapkan,” ucap Presiden.

BACA JUGA: Tiga Kendaraan Tabrakan Beruntun di Ciamis, Pengendara dan Penumpang Avanza Dibawa ke Rumah Sakit

BACA JUGA: Garut Mania Mendesak Persigar Garut Direvolusi, Pengurus Laskar Maung Sancang Diminta Mundur

Di samping itu, Presiden juga meminta jajaran birokrasi untuk fokus dalam melaksanakan tugas sesuai dengan bidang masing-masing di tengah situasi yang sulit dan penuh ketidakpastian. 

Jokowi berharap jajarannya bisa lebih baik dalam mengimplementasikan program kegiatan yang memberi manfaat.

“Kemudian juga implementasi dari program-program yang ada betul-betul dilihat betul, bermanfaat riil atau enggak. Kalau enggak, bisa dibelokkan ke hal-hal yang riil,” tandas Presiden Jokowi

Sementaraitu Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Eko Listiyanto dalam keterangannya mengatakan Indonesia bisa lolos dari jurang resesi meski dunia diramal gelap akibat resesi di 2023 karena ekonomi Tanah Air mulai pulih dan tekanan inflasi mulai melandai.

BACA JUGA: Lowongan Kerja di Rumah Sakit Prasetya Bunda Tasikmalaya, Yuk Cek Kualifikasi dan Persyaratannya

BACA JUGA: 10 Bulan Terakhir Kabupaten Tasikmalaya Dilanda Bencana Alam 288 Kali, Bupati Ade Sugianto: Risiko Bencana Itu

“Risiko resesi tahun depan bisa dihindari dengan harapan Indonesia bisa mengoptimalkan laju positif pemulihan ekonomi domestik,” ujar Eko. Pengoptimalan ekonomi domestik untuk terhindar dari resesi sangat diperlukan sebab disebabkan saat ini keterbukaan ekonomi Indonesia masih relatif rendah.

Eko menilai, resesi pada tahun 2023 berbeda dengan yang terjadi pada tahun 2020 di mana pada saat itu semua negara hampir seluruhnya terdampak pandemi Covid-19. Sementara saat ini, lanjutnya, Indonesia dinilai sudah lebih siap dalam menghadapi ancaman krisis sehingga diharapkan Indonesia bisa lolos dari resesi.

Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa Indonesia masih punya secercah harapan sekalipun kondisi ekonomi global diramal akan sangat gelap akibat perang Rusia-Ukraina yang masih terus berlangsung.

Bahlil menjelaskan, kondisi ekonomi global terus didera masalah sejak perang dagang antara AS dan Tiongkok pada 2017 hingga awal 2019. Disusul kemudian dengan pandemi Covid-19 yang meski hingga kini belum juga reda sudah dihantam lagi dengan perang Rusia-Ukraina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: disway.id