Tangis Panggung
--
Sejak kecil ia memang sudah suka menulis. Termasuk menulis cerpen. Maka cita-citanya memang jadi wartawan. Keinginan lainnya: jadi dosen.
Al Fatih anak kedua dari empat bersaudara. Sebenarnya ia tidak harus jadi wartawan. Ayahnya pejabat penting di Kaltim: Wakil Gubernur Hadimulyadi. Dari namanya ia seperti orang Jawa. Tapi Hadimulyadi adalah orang Kutai asli. Berdarah biru kesultanan Kutai.
Sang ayah sarjana matematika lulusan Universitas Hasanuddin. Lalu menjadi dosen. Dan mendirikan lembaga pendidikan Cordova di Samarinda. Ia aktivis Partai Keadilan Sejahtera. Sampai jadi anggota DPR dan kemudian wakil gubernur. Kini ia menjadi ketua partai Gelora Kaltim.
"Apakah Anda berani mengkritik Pemprov Kaltim?" tanya saya.
"Soal batubara ilegal itu kan kritik untuk Pemprov juga," katanya.
Media kini begitu sulit mencari wartawan. Jarang ada anak muda seperti Al Fatih. (*)
Komentar Pilihan DahlanIskan Edisi 21 September 2022: Kompor Politik
Impostor Among Us
Dalam proses perubahan menuju kebiasaan baru biasanya mendapat penolakan. Hanya perlu waktu sebentar. Ambil pelajaran dari fase perubahan dari alam rahim ke alam lahir. Bayi berteriak menangis. Berubah dari netek ke sapih. Nanti ada lagi berubah dari kehidupan jasadiah ke alam ruhiyah. Membayangkan itu jadi deg-degan.Terakhirterkaget kaget saat kembali ke kehidupan jasadiah abadi.
NamuFayad
Urusan elpiji ini sama dengan pertalite. Disebutnya subsidi, tapi diedarkannya melimpah. Bagi rakyat menengah ke bawah, alhamdulillah. Amanat konstitusi; untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat, semoga membawa berkah.
thamrindahlan
Banyak intrik banyak kehendak / Syahwat kekuasaan melanda negri / Kompor politik nyaris meledak / Rakyat terlupakan siapa peduli /
JokospSp
Samarinda, Banjarmasin sekitar yang banyak Tambang Batu Bara, seringnya ada POM Bensin yang dekat Tambang kayak rumah kosong tanpa penghuni. Tapi kalau lihat di dekatnya, di jalan rayanya...........pemandangan keseharian Truck ngantri Solar dah seperti biasa. Para Pelangsir sepertinya sudah jadi bagian dan jadi pekerjaan utama. Pada akhirnya Truck harus beli di luar POM yang lebih mahal 2 - 3 ribu. Itu yang pelangsir, tapi yang punya Tambang tapi mengkonsumsi Solar Subsidi ini jauh lebih besar. Pertanyaan : di mana fungsi pengawasan ? di mana team Auditornya ? Ah sepertinya TST saja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: