Temukan Tanda Kekerasan, Polisi Terus Didalami Kematian Karyawan Pabrik Tahu

Temukan Tanda Kekerasan, Polisi Terus Didalami Kematian Karyawan Pabrik Tahu

DIEVAKUASI. Petugas mengevakuasi karyawan pabrik tahu yang ditemukan meninggal dunia bersimbah darah di mes tempatnya bekerja. Peristiwa tersebut terjadi di Desa Majasari, Kecamatan Cibiuk.--Dokumen Radar Tasikmalaya

GARUT, RADARTASIK.COM – Polisi masih mendalami kasus meninggalnya karyawan pabrik tahu di Kampung Dangdeur Desa Majasari Kecamatan Cibiuk. 

Polisi menemukan adanya tanda kekerasan di tubuh korban bernama Rahmat itu.

Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono mengatakan, tanda-tanda kekerasaan itu diketahui usai pihaknya melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). 

“Ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban,” ujarnya saat dihubungi, Rabu 14 September 2022.

BACA JUGA:Setelah Gagal Cirebon, Sekarang Giliran Pemuda 21 Tahun di Madiun Ditangkap Tim Cyber Diduga Hacker Bjorka

BACA JUGA:Tanggapi Permintaan Maaf Eko Kuntadhi, Ustazah Imaz Bilang Minta Minta Maafnya ke Ummat Islam

Wirdhanto mengatakan masih melakukan pendalaman penyebab kematian korban. “Selanjutnya kami lakukan penyelidikan atas kasus ini,” katanya.

Sebelumnya Omat (sapaan akrab Rahmat) ditemukan tak bernyawa di kamar mesnya dengan keadaan telentang. 

Korban mengeluarkan darah dari lubang telinga dan mulut. Ia ditemukan teman sesama karyawannya yang hendak membangunakannya untuk bekerja sekitar pukul 02.30.

Diketahui Omat merupakan warga dari Kecamatan Cisompet yang sudah lama bekerja sebagai karyawan pabrik tahu. 

BACA JUGA:Eko Kuntadhi Mundur dari Ketua Relawan Ganjaris Setelah Diduga Hina Ustazah Imaz

BACA JUGA:Pemakan Kucing dari Bengkulu akan Dites Narkoba dan Dibawa ke Rumah Sakit Jiwa

Saat ini, jenazah korban masih berada di RSUD Dr Slamet Garut untuk dilakukan autopsi guna mendapatkan bukti tambahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: