DPR Tegas Bantah Pernyataan Jenderal Dudung, Effendi: Presiden Saja Nggak Berani Ngomong Gitu

DPR Tegas Bantah Pernyataan Jenderal Dudung, Effendi: Presiden Saja Nggak Berani Ngomong Gitu

Anggota Komisi I DPR RI, Effendi Simbolon membantah pernyataan KASAD Jenderal Dudung Abdurachman soal RDP yang dianggap sering ngelantur.foto: disway--

JAKARTA, RADARTASIK.COM - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman sempat menyinggung soal suasana Rapat Dengar Pendapat (RDP) DPR yang dinilainya tidak baik. Pernyataan ini pun langsung dibantah DPR.

Anggota Komisi I DPR RI, Effendi Simbolon menanggapi pernyataan Jenderal Dudung yang belum ini menyinggung DPR.

Jenderal Dudung mengatakan, ia kerap hadir di RDP DPR dengan topik dan pertanyaan yang tidak jelas alias tak nyambung.

"Makanya, saya kadang-kadang kalau kita rapat RDP itu, biasanya topik sudah ditentukan yang akan dibahas, masalah anggaran. Terkadang tidak fokus pada pertanyaan atau bahasan itu. Yang ditanyakan yang nggak jelas gitu, loh," ungkap Jenderal Bintang Empat itu.

BACA JUGA: Seorang Pasien RSUD dr Soekardjo Masuk Ruang Isolasi, Khawatir Cacar Monyet?

BACA JUGA: 5 Provinsi di Indonesia dengan Tingkat Bunuh Diri Paling Tinggi

Sebelumnya Jenderal Dudung diisukan tak memiliki hubungan yang harmonis dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Isu itu pun dipertanyakan oleh anggota DPR kepada Jenderal Andika. Selain itu, saat ditemui di Mabes Angkatan Darat (AD), Dudung pun bereaksi.

Tanggapan pertama Dudung menyoal pertanyaan DPR yang dinilai tidak jelas dan tidak nyambung dengan topik yang sedang dibahas itu.

DPR lalu membalas pernyataan Dudung tersebut. Salah satu anggotanya, Effendi Simbolon, yang mengatakan sekelas Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun tak berani mengatakan itu.

BACA JUGA: Siap-siap Tiap Kota dan Kabupaten di Jabar Gelar Operasi Pasar, Imbas Kenaikan Harga BBM

BACA JUGA: Ratusan Murid SDN 1 Sokanegara Keracunan Massal, Sehari Sebelumnya Minum Teh Kemasan, Kondisi Terkini? 

"Era ke sini haru semakin matang dong TNI," kelekar Effendi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis 8 September 2022.

Dia menambahkan, TNI dalam hal ini Dudung, harus patuh dan mengerti lembaga DPR.

"Harusnya patuh dan mengerti lembaga DPR itu apa. Nggak boleh gitu. Presiden saja nggak berani ngomong gitu," kata Effendi.

Effendi lalu menyebut Presiden Jokowi harus menangani ketidakharmonisan Jenderal Dudung dengan Jenderal Andika.

BACA JUGA: AKBP Dalizon Buka-bukaan Soal Adanya Suap di Tubuh Polri, Sebut Setiap Bulan Harus Setor Rp500 Juta 

BACA JUGA: Usai Didatangi Istri dan Adik Kandungnya, Bripka RR Siap Buka-bukaan Terkait Kasus Pembunuhan Brigadir J

"Jangan sampai orang berpikiran bahwa ini dalam tanda petik ya, karena ini berlangsung sudah cukup lama," ujar Effendi.

Terkait isu disharmoni yang melibatkan Jenderal Andika dan Jenderal Dudung, Effendi menyebut hal ini bukan persoalan dirinya dengan kedua Jenderal tersebut.

Akan tetapi, dia menyinggung isu disharmoni Jenderal Andika dan Jenderal Dudung untuk kepentingan TNI.

"Saya objektif pada substansinya. Ini, kan, bukan persoalan antara saya dengan Pak Dudung atau Pak Andika. Nggak ada masalah di situ.

BACA JUGA: Tersangkut di Batu, Hanan Ditemukan 60 Kilometer dari Titik Awal Tenggelam 

BACA JUGA: Buntut Tenggelamnya Guide di Cimerak, Pemkab Pangandaran Inginkan Kejelasan Pengelolaan dan Keamanan Wisata

"Kita, kan, punya informasi yang punya nilai kebenaran, catatan visi, kebijakan, kepatuhan, bahkan pembangkangan, ada yang berupa SK tidak dijalankan yang menjadi fokus kita.

 "Makanya ada istilah disharmoni. Kita tak masuk pada urusan personal. Gol kita, kan, save TNI," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: disway.id