Fondasi Ekonomi Kerakyatan, Holding Ultra Mikro Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Fondasi Ekonomi Kerakyatan, Holding Ultra Mikro Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Holding Ultra Mikro (UMi) meningkatkan kesejahteraan masyarakat.-BRI-

BACA JUGA: Benarkah Ada Motif LGBT dalam Kasus Pembunuhan Brigadir J?

Di mana perusahaan besar atau korporasi harus bersinergi dengan pelaku usaha yang paling kecil sekalipun.

”Ini yang kami jaga dan saya yakini, pemerintahan Presiden Jokowi fokus bagaimana pembedahan ekonomi kerakyatan ini, menjadi platform yang tepat. Kita tidak mungkin ke arah yang menjadi kapitalis oligarki tetapi bagaimana ekonomi kerakyatan sebagai fondasi,” imbuhnya.

Holding UMi pun semakin menegaskan bahwa BUMN hadir bukan sebagai ’Menara Gading’, namun harus mendorong ekonomi kerakyatan menjaga rantai pasok.

Oleh karena itu, BUMN pun terbuka bekerjasama dengan private sector, swasta, bahkan strategic partner dari luar negeri. 

BACA JUGA: Ini Akhir dari Kasus Ibu Pengutil Coklat dan Alfamart: Si Ibu Membisu, Sang Anak Bacakan Permintaan Maaf

”Tetapi harus komitmen dengan ekosistem yang kami bangun atau blue print kita. Bukan blue print China, blue print Amerika, tetapi blue print Indonesia,” pungkasnya.

Kinerja Holding UMi

Sementara itu, Direktur Utama BRI Sunarso menyampaikan Holding Ultra Mikro telah menargetkan bisa melayani 55 juta nasabah untuk diberdayakan hingga 2024.

Upaya BRI untuk go smaller pada sektor ultra mikro tidak lepas dari temuan bahwa sektor UMKM memiliki multiplier effect yang kuat bagi masyarakat Indonesia.

”Sebanyak 99% entitas bisnis di Indonesia itu merupakan UMKM dan kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 62%. Dan yang terpenting adalah sektor UMKM bisa menyerap 97,22% tenaga kerja di Indonesia. Saya kira peran kita dalam mendorong ekonomi kerakyatan melalui pemberdayaan UMKM dan menaikelaskan mereka,” ungkap Sunarso.

BACA JUGA: Angel Di Maria Tampil Mengesankan bagi Juventus, Bawa Kemenangan bagi Si Nyonya Tua di Laga Perdana Serie A

Sebagai pendukung utama sektor UMKM, BRI telah berkontribusi 67% terhadap kredit UMKM nasional. BRI pun terus mempertajam fokus penyaluran kredit UMKM, tercermin dari komposisi kredit UMKM di BRI yang telah mencapai 84% dari total kredit.

Hingga kuartal II-2022, BRI secara konsolidasi berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp1.104,79 triliun atau tumbuh 8,75% year on year (YoY).

Secara khusus, portofolio kredit UMKM BRI secara konsolidasi tercatat tumbuh sebesar 9,81% year on year (YoY) dari Rp837,82 triliun di akhir Juni 2021 menjadi Rp.920 triliun di akhir Juni 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: