Pj Wali Kota Tasikmalaya Imbau UMKM Waspada Penipuan Berkedok Program Makan Bergizi Gratis

Pj Wali Kota Tasikmalaya Imbau UMKM Waspada Penipuan Berkedok Program Makan Bergizi Gratis

Penjabat (Pj) Wali Kota Tasikmalaya, Asep Sukmana. istimewa--

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Penjabat (Pj) Wali Kota Tasikmalaya, Asep Sukmana, mengimbau masyarakat, khususnya pelaku UMKM, agar lebih berhati-hati terhadap modus penipuan yang mengatasnamakan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). 

Hal ini menyusul dugaan penipuan yang menimpa 35 UMKM di Tasikmalaya.  

Para korban mengaku telah menyetor Rp 11 juta per UMKM kepada sebuah paguyuban yang mengklaim sebagai perwakilan Presiden Prabowo Subianto dan Sekretaris Kabinet (Seskab) RI, Mayor Teddy. 

Mereka dijanjikan menjadi pemasok dalam program MBG dengan syarat membayar biaya administrasi tersebut.  

BACA JUGA:Pengajuan Kredit Terkendala? Simak Tips Membersihkan BI Checking agar Pengajuan Kredit Selalu Disetujui

Menanggapi hal itu, Asep Sukmana mengingatkan agar masyarakat tidak mudah percaya pada penawaran yang tidak jelas asal-usulnya.  

"Ya, penipuan seperti ini harus diwaspadai. Jangan percaya jika informasinya bukan dari pihak yang kompeten dan berwenang," ujarnya kepada wartawan, Jumat 31 Januari 2025.  

Ia menegaskan bahwa program MBG di Tasikmalaya dikoordinasikan oleh Dandim, sehingga segala informasi terkait program ini sebaiknya dikonfirmasi langsung kepada pihak berwenang.  

"Jadi kalau ada tawaran yang mencurigakan, lebih baik ditanyakan langsung ke pihak berwenang, seperti Kodim atau instansi terkait lainnya," tambahnya.  

BACA JUGA:Polres Tasikmalaya Kota Dalami Dugaan Penipuan Berkedok Program Makan Bergizi Gratis

Asep juga menyinggung kejadian serupa di Ciamis yang harus menjadi pelajaran bagi masyarakat Tasikmalaya agar tidak mengalami hal yang sama.  

"Mudah-mudahan kejadian seperti ini tidak terjadi di Tasikmalaya," pungkasnya.

Sebelumnya, sebanyak 35 pelaku UMKM di Tasikmalaya mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah setelah menyetorkan uang kepada paguyuban yang mengatasnamakan program MBG.  

Moena Rosliana (35), salah satu korban, mengungkapkan bahwa ia pertama kali mengetahui program tersebut melalui rekan-rekannya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: