Raperda Perlindungan Pemberdayaan Nelayan dan Pembudidayaan Perikanan di Tasikmalaya Harus Segera Terealisasi

Raperda Perlindungan Pemberdayaan Nelayan dan Pembudidayaan Perikanan di Tasikmalaya Harus Segera Terealisasi

Anggota DPRD Kabupaten Tasikmalaya dari Fraksi PAN, H Ucu Mulyadi mendorong segera terealisasinya Raperda Perlindungan Pemberdayaan Nelayan dan Pembudidayaan Perikanan menjadi Perda. Foto: ujang nandar / radartasik.com--

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM — Anggota DPRD Kabupaten Tasikmalaya dari Fraksi PAN, H Ucu Mulyadi mendorong segera terealisasinya Raperda Perlindungan Pemberdayaan Nelayan dan Pembudidayaan Perikanan menjadi Perda. 

“Perda itu sangat penting bagi keberlangsungan para nelayan, termasuk para petambak udang. Salah satunya supaya kebutuhan bensin dan solar mereka terpenuhi,” ujar Ucu Mulyadi, Sabtu 30 Juli 2022.

Bagi nelayan, kata Ucu, bensin dan solar merupakan salah satu kebutuhan primer. Fungsinya sangat vital. Nelayan bisa gagal melaut dan penambak terancam kematian udangnya bila solar dan bensin tidak terpenuhi. 

BACA JUGA: Anggaran KPU untuk Pemilu 2024 Baru Turun 45,87 Persen dari Kemenkeu, Ini Penjelasan Ketua KPU

"Saya ingin itu (solar dan bensin) mudah didapatkan dengan harga subsidi," kata Ucu.

Selama ini, dia sering kali mendapati nelayan dan petambak begitu kesulitan mendapatkan pasokan bensin dan solar padahal membeli dengan harga yang sama dengan yang lain. 

BACA JUGA: Harga Cicak Grade A Jauh Lebih Mahal, Ekornya Jangan Sampai Putus, Pengepul-Pengepul Siap Membelinya...

“Padahal pada Undang-undang tentang Kelautan itu sudah tercantum bahwa subsidi bagi nelayan itu ada. Ketika mesin tidak hidup, karena tidak ada bensin atau solar, akibatnya sangat fatal, nelayan tidak bisa melaut dan petambak udangnya akan mati,” jelas Ucu.

Idealnya, kata dia, nelayan dan petambak bisa memperoleh bensin dan solar dengan harga subsidi. Karena profesi tersebut bagus untuk rekrutmen atau penyerapan tenaga kerja putra daerah. 

BACA JUGA: Harga Cicak Basah Rp 52 Ribu Per Kg, yang Kering Rp 380 Ribu, Pengepulnya Ada di Daerah Ini…

“Kalaupun tidak bersubsidi, minimal terpenuhi sesuai kebutuhan,” ujarnya.  

“Kalau sekarang kan terbatas, tidak sesuai kebutuhan,” kata dia. 

Dia mencontohkan saat ini nelayan cuma dapat 5 liter atau 10 liter bensin atau solar, sedangkan jangkauannya melaut jauh dan membutuhkan 15-20 liter.

BACA JUGA: Harga Cicak Grade A Jauh Lebih Mahal, Ekornya Jangan Sampai Putus, Pengepul-Pengepul Siap Membelinya...

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: