Prof Syafrudin Karimi: Ekspor Cicak Kering Jadi Ladang Ekonomi Baru, Penganggur Bisa Berkurang!

Prof Syafrudin Karimi: Ekspor Cicak Kering Jadi Ladang Ekonomi Baru, Penganggur Bisa Berkurang!

Doni Adityawarman mengekspor cicak kering ke China atau Tiongkok dari Sumatera Barat. Foto: istmewa / padang ekspres--

Jika di Kabupaten Cirebon ada Sugandi yang sudah sejak 1996 menggeluti bisnis cicak kering hingga menjadi eksportir ke China, di Sumatera Barat ada Doni Adityawarman.

Doni Adityawarman mengekspor cicak kering ke China atau Tiongkok.

Di China, cicak kering dapat berfungsi sebagai obat dari berbagai jenis penyakit. Mulai dari penyakir ringan hingga penyakit berat. Misalnya batuk, asma, wasir, gangguan pencernaan, dan penyakit kulit.

Eksportir cicak kering di Kota Padang sudah dua kali melakukan pengeksporan cecak kering. 

Doni Adityawarman, seorang pengumpul sekaligus eksportir cicak kering di Padang. 

Usaha yang ia kelola merupakan usaha yang terinspirasi dari temannya yang juga memiliki usaha cecak kering.

“Sebenarnya saya punya teman di luar Sumatera Barat yang juga seorang pengusaha cecak kering ini,” ujarnya seperti dilansir dari Padang Ekspres beberapa waktu lalu.

“Jadi, saya terinspirasi dari teman saya tersebut,” kata dia menambahkan. 

Awalnya, dia mempersiapkan dulu mulai dari pengumpul cicak dari rumah tangga dan juga link-link yang dibutuhkan lainnya. 

“Lalu saya beli,” ujar Doni.

Doni awalnya pengumpul dan pengekspor ikan kering. Dia kemudian mengetahui adanya peluang usaha baru, yakni mengekspor cicak kering. Ia antusias dan mencobanya.

“Awalnya saya membuka usaha ikan gariang dan sudah diekspor ke beberapa negara, seperti Malaysia, Singapura, dan Hongkong,” ungkapnya.

Pengalaman 20 tahun di bisnis ikan gariang membuat Doni banyak relasi di luar negeri.

Kerja Sama dengan Teman

Doni menyebutkan awal terjun ke bisnis cicak kering.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: padang ekspres