Prof Syafrudin Karimi: Ekspor Cicak Kering Jadi Ladang Ekonomi Baru, Penganggur Bisa Berkurang!

Prof Syafrudin Karimi: Ekspor Cicak Kering Jadi Ladang Ekonomi Baru, Penganggur Bisa Berkurang!

Doni Adityawarman mengekspor cicak kering ke China atau Tiongkok dari Sumatera Barat. Foto: istmewa / padang ekspres--

Saat itu, dia diajak seorang temannya untuk melakukan ekspor cicak kering. 

Ia pun kemudian mencobanya karena belum banyak yang mengekspor cecak kering tersebut.

“Pertama kali saya melakukan bisnis ini pada 22 Mei 2022. Saat itu, saya mengekspor sebanyak 330 kg cicak kering,” ujarnya. 

“Cicak tersebut saya kumpulkan dari berbagai kota dan semuanya di luar Sumatera Barat. Di antaranya di Jawa, Riau dan Jambi,” kata dia. 

“Kalau di Kota Padang ini, belum ada pengumpul cecak yang bisa dijadikan mitra bisnis,” ungkapnya.

Di beberapa daerah tersebut, peralatan yang dibutuhkan sudah lengkap dan teknik yang dilakukan dalam mengumpulkan cecak juga sudah tepat, sehingga, cicak tersebut kering dengan sempurna. 

Sedangkan di Sumatera Barat, belum ada peralatan seperti penjemuran dan pembakaran cecak yang memadai.

“Kalau ditanya berapa banyak mengumpulkan cicak, ya sebanyak jumlah yang mampu dikumpulkan oleh pengumpul cecak rumah tangga. Ada yang mengumpulkan sebanyak 20 kg, ada juga yang hanya 10 kg,” bebernya.

Menurut Doni, kegiatan ekspor cicak kering sangat menjanjikan untuknya. 

Dalam sekali ekspor saja, ia dapat meraup untung ratusan juta. Sebab, jenis cicak yang ditangkap yaitu cecak biasa yang merayap di dinding rumah.

“Permintaan (cecak kering) di Hongkong semakin meningkat karena banyaknya masyarakatnya yang percaya akan cicak kering dijadikan sebagai obat tradisional. Jika sebelumnya kami ekspor 330 kg, sekarang naik menjadi 670 kg,” tuturnya. (padang ekspres)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: padang ekspres