Kiswah Ka'bah Diganti 1 Muharram, Ini Pertama Kali, Begini Keunikan dan Kerumitan Pembuatannya

Kiswah Ka'bah Diganti 1 Muharram, Ini Pertama Kali, Begini Keunikan dan Kerumitan Pembuatannya

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag RI Hilman berkunjung ke tempat pembuatan Kiswah Kabah.-Kemenag-

BACA JUGA: Kirab Malam 1 Suro Keraton Surakarta, Rute dan Nasib Kebo Bule?

”Bahan itu terdiri dari 760 kg sutra Italia, serta 120 kg emas dan 100 kg perak dari Jerman,” sambungnya.

Dirjen Kehumasan dan Media Majma Malik Abdul Aziz Ahmad Suheiry menjelaskan Kiswah pernah dibuat di Mesir dan India, sebelum akhirnya diproduksi di Makkah Al-Mukarramah.

Dalam kesempatan ini, Dirjen PHU mendapat kesempatan untuk menyulam benang emas bagian lingkaran yang membingkai tulisan ’Allahu Akbar’ pada Kiswah yang akan dipasang pada 1 Muharram 1444 H.

Bagian yang disulam Hilman adalah tulisan Arab yang nantinya akan terpasang di dekat Hajar Aswad.

BACA JUGA: Kuasa Hukum Sebut Ada Banyak 'Matahari' di Polri yang Tangani Kasus Tewasnya Brigadir J

Sebelum menyulam, Dirjen PHU dan rombongan mendapat penjelasan dari salah satu penulis kaligrafi Majma Malik Abdul Aziz, Syekh Mukhtar Alam terkait bagian Kiswah yang menjadi penutup Ka'bah. 

Menurutnya, kiswah penutup Ka'bah berukuran 6,3 m x 3,3 m. Di dalamnya tertera tulisan beberapa ayat Al Quran dan Asmaul Husna, dalam bentuk yang berbeda-beda, ada yang kotak, panjang, dan lainnya.

”Khat yang digunakan adalah Tsulutsi, dengan besaran yang beda-beda, ada yang kecil dan besar,” ujarnya.

”Di bagian atas, ada tulisan Allahu Rabbi, Hasbiyallah, dan Allahu Rabbi,” sambungnya.

BACA JUGA: Suling, Gaya Wakapolres Tasikmalaya Kota Makmurkan Masjid

Pada bagian lain, tertera tulisan ayat Qad naraa taqalluba wajhika fis-samaa. Sementara pada bagian pinggir, ada tulisan surat Al Fatihah.

”Kiswah pintu Ka'bah yang tersimpan di Majma Malik Abdul Aziz dibuat di Makkah, hadiah dari Malik Fahd bin Abdul Aziz pada tahun 1411 H,” paparnya.

Apakah kutipan ayat yang tertera di Kiswah bisa diganti dengan ayat lainnya? Faris Al-Mathrafy menjelaskan bahwa kalau ingin mengganti tulisan ayat, harus persetujuan Raja.

Selain itu, usulan penggantian juga harus dibahas di forum yang lebih tinggi untuk mendapat persetujuan. Namun, Faris mengaku selama ini belum pernah terjadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: