Waduh! Gara-gara Kerap Kritik Kebijakan Pemerintah Susi Pudjiastuti Dicap Lobster Gurun dan Kadrun PKI

Waduh! Gara-gara Kerap Kritik Kebijakan Pemerintah Susi Pudjiastuti Dicap Lobster Gurun dan Kadrun PKI

Radartasik, JAKARTA – Sejak tidak lagi menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti cukup aktif menyuarakan pendapatnya di media sosial, termasuk mengkritisi kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. 

Hanya saja karena dianggap kerap mengkritik kebijakan pemerintah tersebut, Susi pun dicap sebagai “kadal gurun” atau kadrun.

Bahkan tak hanya sekedar memberikan label “kadrun” Susi pun mengaku sempat difitnah oleh para buzzer atau orang-orang yang berseberangan pendapat dengan dirinya, bahwa dia ikut menfasilitasi warga Pangandaran, Jawa Barat untuk mengikuti demontrasi 212 beberapa tahun lalu.

Kendati pada akhirnya, sambung Susi, tuduhan itu terbantahkan setelah sejumlah media massa melakukan investigasi bahwa dirinya tidak sama sekali membiayai puluhan bus untuk para pendemo tersebut.

"Mereka tuduh saya biayain 20 bus pendemo 212 dari Pangandaran (kota saya tinggal) gara-gara ada video gubernur yang ikut 212 yang omong saya biayain mereka; padahal saya ingat omong sama dia orang Pangandaran infak berangkat 20 bus. Padahal media juga sudah investigasi dan klarifikasi ini tidak benar," kata Susi di twitternya seperti dikutip oleh fin.co.id, Jumat (22/04/2022).

Sekedar diketahui tuduhan Susi ikut membiayai para pendemo 212 itu, terkait keberangkatan para santri dan warga Ciamis pada Kamis, 1 Desember 2016 lalu, atau sehari sebelum Aksi 212 yang menuntut Ahok dipenjara karena dianggap sebagai penista agama. Padahal tuduhan Susi menyewa puluhan bus untuk warga itu pun dibantah langsung oleh Penggagas Long March Para Santri dan warga Ciamis pada Aksi 212, Kiai Nonop Hanafi.

Mengutip Tirto.id, Kiai Nonop menegaskan tidak ada dana dari Susi terkait pengadaan bus untuk angkutan peserta Aksi 212 dari Ciamis. Katanya, bus-bus itu merupakan hasil negosiasi antara aparatur pemerintah dengan pimpinan aksi serta PO bus.

Atas apa yang dialaminya tersebut, Susi pun merasa saat ini jika ada sesorang yang tidak ikut keinginan pemerintah atau mengkritik kebijakan pemerintah, maka dengan mudah akan dilabeli oleh para buzzer tau pihak yang tidak sependapat sebagai bagian kadrun.

"Tapi ya itulah apa saja bisa tidak di dalam dan ikutan.. sedikit berbeda cara pandang anda akan dicap Kadrun.. saya bahkan dapat 2 julukan .. Lobster Gurun .. satu lagi Kadrun PKI," ungkap Susi dengan disertai emoji menagis.

Sejatinya pernyataan Susi itu adalah membalas cuitan cendekiawan NU, Gus Nadir yang ikut prihatin dengan fenomena panggilan Kadrun. Bahkan saat ini, Tsamara Amany yang keluar dari PSI telah ikut dicap Kadrun.

"Jadi gini, 3 orang ini: Bu Susi, Najwa, dan Tsamara mendadak dikadrunkan. Padahal mereka gak pernah minta Jokowi mundur, gak dukung khilafah dan 212--pakai jilbab aja enggak," ungkap Gus Nadir.

"Jadi, kenapa? Karena dianggap melawan arus polarisasi bangsa either you’re with us or with kadrun. Fasis!" kata Gus Nadir. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: