Tak Beradab, Dua Siswa SMP Mengeroyok Guru Honorer, Kini Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

Tak Beradab, Dua Siswa SMP Mengeroyok Guru Honorer, Kini Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

Radartasik.com, Perlakuan tidak beradab ditunjukkan dua siswa SMP kepada gurunya. Mereka bersama orang tuanya mengeroyok guru honorer mereka.  


Dua siswa SMP itu berinisial AF (15) dan ID (15). Mereka kini bakal dikeluarkan dari sekolah usai melakukan pengeroyokan terhadap gurunya bernama Jasman.

Kepala Sekolah SMPN 6 Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra), La Dimu mengatakan setelah menggelar rapat internal dengan dewan guru, pihaknya memutuskan agar kedua siswa itu agar dikeluarkan dari sekolah.

“Hasil rapat kemarin dengan para guru memutuskan untuk mengeluarkan kedua siswa ini,” ucap La Dimu melalui telepon seluler, Rabu (23/3/2022).

Putusan yang diambil dalam rapat tersebut, lanjutnya, karena keduanya kerap melakukan pelanggaran tata tertib sekolah dan sering mendapat teguran dari guru.

“Dari laporan para guru-guru, rupanya dua anak ini beberapa kali melakukan pelanggaran, seperti bolos mata pelajaran. Sehingga kami mengirim surat kepada orang tuanya, kami panggil ke sekolah, tapi kembali lagi terjadi,” katanya.

Meski begitu, pihaknya juga bakal melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan (Dikbud) Konsel terkait penyelesaian permasalahan tersebut. 

“Kami masih melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan terkait masalah ini. Saya sendiri berharap bahwa persoalan ini bisa diselesaikan secara damai tanpa harus dibawa ke ranah hukum,” jelasnya. 

Sebelumnya, seorang guru honorer di Sekolah Menengah Pertama (SMP) 6 Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra) bernama Jasman (28) dikeroyok, Minggu (20/3/2022). 

Parahnya, aksi pengeroyokan itu dilakukan oleh dua orang siswanya yang bernama AF dan ID dan ibu IF. 

Gara-Gara Ditegur

Saat itu Jasman tengah membawa para siswa-siswi kelas 9 untuk praktik olahraga. 

"Karena saya lihat AF mondar-mandir, saya tegur dengan menepuk pundaknya untuk ikut bergabung dalam praktik itu," ucap Jasman melalui telepon seluler, Selasa (22/3/2022). 

Namun, AF tak menghiraukan teguran guru tersebut dan malah meninggalkan lokasi praktik menggunakan sepeda motornya sambil meneriakkan kata-kata kasar untuk Jasman. 

Tak lama kemudian, AF kembali datang, tetapi tidak sendirian, ia bersama ibunya ke permandian itu. 

"Saya datang lagi panggil itu anak untuk ikut gabung, tapi di situ saya malah dapat makian dari ibunya, katanya saya cekik, tendang dan tampar anaknya. Saya jelaskan bahwa yang dikatakan AF itu tidak benar," katanya. 

Tak lama kemudian, Jasman pun tiba-tiba dipukul oleh dua muridnya AF dan ID, bahkan ibu AF juga ikut memukul korban. 

"Akibat penganiayaan itu, lutut, dagu, telapak kaki dan tangan saya memar-memar," jelasnya. 

Sementara itu, Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 6 Konsel La Dimu membeberkan peristiwa pengeroyokan itu.  Namun, ia tetap akan mencari tahu penyebab penganiayaan itu. 

"Saya cari tahu dulu kenapa sampai bisa terjadi begitu, kami juga akan gelar rapat untuk dua siswa itu," ungkapnya. (mcr6/jpnn)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: