Transaksi Murah dan Cepat Antar-bank Semakin Luas

Transaksi Murah dan Cepat Antar-bank Semakin Luas

Radartasik.com, JAKARTA — Transaksi murah dan cepat antar-bank semakin luas. Karena, jumlah peserta BI-FAST bertambah sebanyak 21 bank dan satu lembaga nonbank. Dengan demikian, hingga Senin (31 Januari 2022), total peserta BI-FAST menjadi 43 lembaga.

Dilansir laman bi.go.id, Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono mengatakan perluasan peserta fast payment BI merupakan komitmen BI dalam mendorong akselerasi digitalisasi ekonomi dan keuangan nasional.

Menurut dia, BI-FAST infrastruktur sistem pembayaran yang disediakan BI yang dapat diakses melalui aplikasi yang disediakan industri sistem pembayaran dalam memfasilitasi transaksi pembayaran ritel bagi masyarakat.

Dia menjelaskan implementasi BI-FAST peserta kepada nasabahnya akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan strategi dan rencana peserta dalam mempersiapkan kanal pembayaran bagi nasabahnya masing-masing.

Dalam gelombang kedua ini, kata dia, terdapat satu peserta nonbank yang mengimplementasikan BI-FAST yaitu PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Sehingga, BI FAST akan dapat mendukung digitalisasi transaksi di pasar modal.

Selanjutnya, sambung dia, dengan total peserta BI-FAST yang telah mencapai 43 peserta tersebut telah mewakili 81,45% dari pangsa sistem pembayaran ritel nasional.

Erwin mengatakan layanan BI-FAST akan terus diperluas secara bertahap mencakup layanan bulk credit, direct debit, dan request for payment.

BI mengharapkan dukungan dan partisipasi seluruh penyedia jasa pembayaran (PJP) untuk dapat memanfaatkan infrastruktur BI-FAST.

BI-FAST akan menjadi backbone infrastruktur sistem pembayaran ritel masa depan, yang mengakselerasi pembayaran menggunakan berbagai instrumen dan kanal secara real time, aman, mudah, dan beroperasi 24/7.

Implementasi BI-FAST bertujuan mewujudkan terciptanya layanan sistem pembayaran yang Cemumuah (Cepat, Mudah, Murah, Aman, Andal), untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi dan mendorong pertumbuhan, serta inklusi ekonomi dan keuangan.

Lebih lanjut Erwin menjelaskan BI akan terus memperkuat sinergi kebijakan dan implementasi BI-FAST dengan pelaku industri guna mengintegrasikan ekonomi keuangan digital (EKD) nasional.

Dengan adanya BI-FAST, diharapkan pelaku industri akan terus berinovasi dengan mengoptimalkan nilai tambah dari layanan BI-FAST yang consumer centric untuk meningkatkan inklusi keuangan dan mempercepat pemulihan ekonomi melalui efisiensi transaksi. (Ruslan / radartasik.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: