Kota Tasikmalaya Siaga Darurat DBD, Puskesmas Menyiapkan Tes Cepat

Kota Tasikmalaya Siaga Darurat DBD, Puskesmas Menyiapkan Tes Cepat

Radartasik.com, TASIKMALAYAPemerintah Kota Tasikmalaya menetapkan status Siaga Darurat Demam Berdarah Dengue (DBD). Itu setelah bertambahnya korban meninggal menjadi 4 orang, dari 209 kasus sampai Rabu (26/01/2022). 


Padahal dua hari sebelumnya, Minggu (24/01/2022), angka kematian akibat DBD di Kota Tasikmalaya 2 orang dari 159 kasus. 

"Kemarin kami sudah dapatkan laporan dari Dinkes kasus DBD sudah melebihi angka 200 kasus," ujar Sekda Kota Tasikmalaya, H Ivan Dicksan, Rabu (26/01/2022). 

"Korban meninggal pun sudah bertambah sampai hari ini jadi 4 orang. 3 korban berusia anak dan 1 korban dewasa," sambungnya.

Ivan menerangkan, meningkatnya kasus DBD tak bisa dipungkiri akibat wilayahnya sedang dilanda cuaca buruk dalam beberapa hari terakhir ini. 

Hal itu, menurut Ivan, membuat banyak genangan air hujan di semua wilayah Kota Tasikmalaya yang dijadikan berkembang biaknya jentik nyamuk penyebab DBD. 

"Ini tak lepas juga dari curah hujan tinggi di Tasikmalaya. Ini perlu kesadaran semua pihak untuk memberantas sarang nyamuk di sekitar wilayah kita,” ujar Ivan. 

“Kita juga sudah bergerak lewat Disdik sosialisasi di sekolah, Dinkes lewat Puskesmas, dan Kecamatan Kelurahan untuk langsung ke RW dan warga," terangnya. 

Upaya lainnya, tambah Ivan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasikmalaya lewat Puskesmas di semua wilayahnya menyediakan alat tes cepat pendeteksi penyakit DBD. 

Sehingga, masyarakat yang memiliki gejala DBD bisa langsung memeriksakan diri ke Puskesmas terdekat untuk mencegah risiko tinggi sampai kematian. 

"Dinkes sudah siap, masyarakat bisa lakukan tes cepat DBD di Puskesmas. Jika ada masyarakat muncul gejala, bisa dicek langsung ke Puskesmas," tambahnya. 

Selain itu, pemerintah daerah pun telah berkoordinasi dengan Palang Merah Indonesia (PMI) setempat terkait ketersediaan darah saat siaga DBD sekarang ini. 

Soalnya, semua pasien DBD tentunya sangat membutuhkan stok darah nantinya saat menjalani perawatan intensif di rumah sakit. 

"Mudah-mudahan tidak KLB statusnya ke depannya dan cepat bisa tertangani. Saya juga sudha minta supaya terus didukung oleh semua camat dan lurah serta RW dan RT. Dimungkinkan bisa tertular di sekolah juga karena yang meninggal 3 anak dan 1 dewasa sampai sekarang," ujarnya. (rezza rizaldi / radartasik.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: