Guru Adaptif, Guru Masa Depan

Guru Adaptif, Guru Masa Depan

RADARTASIK, TASIKMALAYA- Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya melaksanakan Workshop Pembimbing Guru Induksi di Hotel City Tasikmalaya, 23-25 Mei 2022. Tujuannya untuk melatih guru yang mampu beradaptasi dengan iklim kerja sama, budaya sekolah dan melaksanakan pekerjaan sebagai guru profesional di sekolah.

Hal itu, disampaikan Kepala Seksi Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan PAUD dan SD Kendra Rodiyansah SPd kepada Radar, Senin (23/5/2022). 

Kata Kendra, sebanyak 80 peserta mulai dari TK, SD, dan SMP mengikuti workshop pembimbing guru induksi. Di sana diajarkan bagaimana melatih guru pemula atau Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dalam hubungan tugas pokok dan fungsi dari proses perencanaan, pelaksanaan, pembimbing, dan evaluasi.

“Ada 80 peserta dari guru TK,SD, dan SMP, mengikuti workshop pembimbing guru induksi. Tujuannya itu, upaya peningkatan kualitas mutu guru di Kota Tasikmalaya,” katanya kepada Radar, Senin (23/5/2022).

BACA JUGA: Tasik Menuju Kota Literasi

Sebab, dalam kegiatan tersebut nantinya akan melahirkan para pembimbing guru pemula ataupun guru PPPK. Serta melahirkan sertifikat induksi dan dapat menjadi jabatan fungsional guru. “Pembimbing guru induksi ini nanti berguna untuk pembimbingan pengenalan lingkungan sekolah untuk para guru pemula ataupun PPPK,” ujarnya.

Selain itu, guru induksi tersebut diambil 80 orang ini dari memiliki golongan III C ke atas. Tetapi kenyataan kekurangan dari III B direkrut yang penting jabatan fungsional guru. 

Oleh karenanya, khusus TK dan SD dipilih oleh Kelompok Kerja Guru (KKG) yang aktif. Nantinya KKG mengimbasan kepada guru di TK dan SD yang diizinkan kepala sekolah, agar bisa membimbing guru pemula ataupun PPPK. 

“Hasilnya, nanti harus melakukan pembimbingan selama satu tahun kepada guru pemula ataupun guru PPPK,” katanya.

BACA JUGA: Pendidikan Antikorupsi Bakal Diterapkan

Ketua Forum Komunikasi Kelompok Kerja Guru (FKKKG) Kota Tasikmalaya  Dadad SPd menyampaikan sebanyak 46 KKG mengikuti workshop pembimbingan guru induksi. Itu dari pengkondisian perwakilan 4-5 per kecamatan. 

“Hasilnya nanti pengurus KKG mendapatkan tugas mentransfer kembali kepada guru di sekolah. Oleh karenanya, meminta kepada kepala sekolah untuk mengutus guru yang tidak mengikuti workshop ini bisa menjadi peserta pelatihan di KKG,” ujarnya.

Sebab hasil pendampingan dari KKG yang mengikuti workshop tersebut akan segera disampaikan ke guru-guru. Dengan begitu guru mampu melakukan pendampingan guru pemula ataupun guru PPPK di sekolahnya masing-masing yang mencerminkan karakter yang positif.

“Harapannya, agar mereka mampu menularkan kepada guru pemula ataupun guru PPPK dapat memiliki budaya kerja yang profesional,” katanya. (riz)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait