Pasokan Logistik Dipastikan Aman, Lumbung Sosial Segera Dibangun di Tiap Kecamatan

Pasokan Logistik Dipastikan Aman, Lumbung Sosial Segera Dibangun di Tiap Kecamatan

radartasik.com, SUKAWENING — Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Garut memastikan pasokan logistik untuk kebutuhan pengungsi banjir bandang di Kecamatan Sukawening dan Karangtengah aman.


“Kalau logistik aman karena kita terus support selama masa tanggap darurat ini. Jadi tidak akan ada kekurangan,” ujar Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Kabupaten Garut Dadang Bunyamin kepada wartawan Selasa (30/11/2021).

Menurut dia, keberadaan logistik, seperti sembako serta kebutuhan pangan lainnya masih aman. Karena, selain pemerintah menyediakannya, bantuan dari para donatur juga mulai banyak. “Saat ini bantuan sudah banyak yang datang ke setiap posko,” ujarnya.

Terkait masyarakat terdampak, saat ini masih menempati posko pengungsian yang sudah disiapkan Pemkab Garut di dua kecamatan yang terdampak bencana banjir bandang. “Warga masih takut kembali ke rumahnya masing-masing karena kondisi hujan masih besar. Kita juga mengarahkan kepada warga yang rumahnya di zona merah untuk sementara mengungsi di tempat aman,” terangnya.

Pihaknya belum mengetahui sampai kapan warga yang mengungsi kembali ke rumahnya masing-masing. “Kita lihat dulu kondisi di lapangannya. Kalau sudah memungkinkan kita akan persilakan warga kembali,” ujarnya.

Terkait tindak lanjut pembuatan lumbung sosial di wilayah terdampak banjir bandang, Dadang memastikan akan segera dibangun di setiap kecamatan yang terdampak bencana. “Jadi satu kecamatan satu lumbung sosial. Seperti di Sukawening kita bangun di belakang kecamatan,” terangnya.

Kini, pihaknya terus berkoordinasi dengan petugas kesehatan untuk memeriksa kondisi pengungsi. Sebab, warga di pengungsian akan lebih rentan terserang penyakit. “Kemarin juga di Gor ada yang sakit, kita langsung koordinasi dengan puskesmas,” ujar dia.

Dadang juga telah meminta satuan tugas di tingkat kecamatan dan desa tetap mengawasi penerapan protokol kesehatan (prokes) di posko pengungsian. Pasalnya, saat ini masih dalam masa pandemi Covid-19.

Berdasarkan data Dinas Sosial Kabupaten Garut, terdapat empat titik posko pengungsian bagi warga terdampak banjir bandang. Di Kecamatan Sukawening, sebanyak 22 kepala keluarga (KK) atau 67 jiwa mengungsi di Madrasah Nurul Salam. Di Kecamatan Karangtengah, sebanyak 66 KK atau 140 jiwa mengungsi di Gor Damanhuri, 27 KK atau 64 jiwa mengungsi di Masjid Ar Ridho dan 29 KK atau 88 jiwa mengungsi di SD Cintamanik.

Wakil Bupati Garut dr Helmi Budiman mengaku belum bisa memastikan sampai kapan warga terdampak banjir bandang akan mengungsi. Mengingat di wilayah itu masih sering terjadi hujan. “Warga masih enggan pulang karena dikhawatirkan akan terjadi bencana banjir bandang susulan karena curah hujan masih tinggi,” ujarnya.

Helmi memastikan banjir bandang di Kecamatan Sukawening dan Karangtengah disebabkan curah hujan yang tinggi. Selain itu, sungai yang melintasi wilayah itu juga telah mengalami pendangkalan serta di beberapa titik juga terjadi penyempitan.

Terkait kerusakan hutan, Helmi mengaku telah melihat langsung kondisi hutan di dataran tinggi wilayah itu. Di wilayah tersebut memang kurang pohon tegakan. “Harusnya di sana banyak tegakan. Di atas banyak dipakai untuk pertanian,” terangnya.

Untuk penanganan banjir bandang, Pemkab Garut akan melakukan pengerukan sungai agar pendangkalan bisa teratasi. Selain itu, pihaknya juga akan membuat sodetan karena sungai di wilayah itu telah terjadi penyempitan. (yna)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: