TNI AL Mengamankan Kokain Bernilai Rp 1,25 Triliun

TNI AL Mengamankan Kokain Bernilai Rp 1,25 Triliun

Pertama, kokain tersebut sengaja dilempar ke tengah laut oleh pengirim kemudian dijemput oleh penerima kiriman.

BACA JUGA:Siap-Siap Lelang Jabatan Kepala Dinas di Kota Tasik

”Kemungkinan yang pertama adalah sudah ada yang akan mengambil,” ungkap Heri. Namun, sebelum diambil TNI AL sudah lebih dulu mengamankannya.

Kemungkinan kedua, lanjut dia, para pelaku ingin memanfaatkan pasang surut air laut sebagai bagian dari upaya penyelundupan.

Sebab, pasang surut air laut bisa dihitung dan datanya lengkap tersedia. Terakhir, para pelaku memasang alat pelacak pada paket kokain itu.

BACA JUGA:Soal Penerbangan Komersil, Lanud Wiriadinata Buka Komunikasi dengan Lion Air Group

”Ada barang yang oleh mereka dipasang di benda terapung tersebut sehingga posisinya bisa terdeteksi oleh kapal yang mengambil,” jelas perwira tinggi bintang tiga TNI AL tersebut.

Modus operandi itu, lanjut Heri, sudah umum dilakukan oleh para penyelundup. Termasuk yang ingin memasukan atau mengeluarkan barang secara ilegal dari dan menuju Indonesia. Hal senada disampaikan oleh Deputi Pemberantasan BNN Irjen Kennedy.

BACA JUGA:Ternyata Ini Bahasan Danlanud Wiriadinata Bersama Bupati Pangandaran dan Susi Pujiastuti

”Modus operandinya memang kalau tidak dilemparkan ke laut dengan titik koordinat (tertentu) itu ada ship to ship,” terang dia. Modus tersebut, kata dia, sudah sering dilakukan oleh sindikat narkotika.

Lebih lanjut, Kennedy menyampaikan bahwa jalur laut menjadi yang paling sering digunakan oleh sindikat narkotika untuk menyelundupkan barang.

Dibanding jalur darat dan udara, jenderal bintang dua Polri itu menyatakan bahwa penyelundupan lewat laut lebih sering terjadi.

BACA JUGA:Kapolda Jabar Pastikan Angka Kecelakaan dan Kamtibmas Turun Selama Lebaran

Persentasenya mencapai 85 persen untuk jalur laut dan 15 persen jalur darat maupun udara. Untuk itu, BNN tidak pernah berhenti berkoordinasi dengan TNI AL dan instansi lain yang memiliki kewenangan penegakan hukum di laut.

Diakui oleh Kennedy, jumlah kokain yang ditemukan oleh TNI AL di Perairan Banten sangat banyak. Bahkan, dia menyebut temuan itu spektakuler.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: