Umat Muslim Bersatu, Diimbau MUI untuk Baca Doa Qunut Nazilah Jelang Hari Kemerdekaan Israel
Radartasik, JAKARTA – Umat muslim diimbau untuk membaca doa Qunut Nazilah menjelang hari kemerdekaan Israel yang jatuh pada 14 Mei.
Demikian imbauan tersebut dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).
"Dengan doa Qunut ini diharapkan agar umat Islam bersatu padu, tidak bertikai, sehingga mampu mengatasi musuh kemanusiaan, musuh agama dan musuh peradaban," kata Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Sudarnoto Abdul Hakim dalam keterangannya, Senin 9 Mei 2022.
Sudarnoto menjelaskan, Qunut ini adalah Sunnah Rasul Muhammad yang dilakukan saat keadaan umat sangat genting seperti ketakutan, paceklik, wabah, hama, dan teraniyaya.
Karenanya, dia juga mengimbau semua kalangan muslim bisa membaca Qunut Nazilah.
"Seluruh pengurus masjid dan mushola, pimpinan semua ormas Islam, majelis Taklim, lembaga-lembaga pendidikan Islam diharapkan ikut menyampaikan seruan ini mendorong agar membaca doa Qunut Nazilah," ujarnya.
Sudarnoto menuturkan, kemerdekaan Israel beriringan dengan terjadinya pengusiran besar-besaran terhadap warga Arab Palestina pada tanggal 15 Mei 1948.
Diperkirakan ada 700 ribuan warga Palestina yang mengalami penderitaan yang sangat luar biasa.
Bahkan, lanjut dia, hingga hari ini jutaan keturunan warga Palestina yang terusir berada di Yordania, Lebanon, Surian, Tepi Barat dan Jalur Gaza ingin kembali ke Palestina dan berjuang untuk kemerdekaan Palestina.
"Bagi warga Palestina, kemerdekaan Israel 14 Mei sangat melukai dan karena itu hari pengusiran yang menimpa mereka pada tanggal 15 Mei adalah hari bencana atau Yaum an-Nakbah dan selalu diperingati oleh warga Palestina dengan memperkuat perlawanan terhadap Israel," tuturnya.
Menurut Sudarnoto, penetapan kemerdekaan bagi Israel adalah merupakan kekeliruan yang sangat fatal yang mendapatkan legitimasi dari negara-negara Barat seperti Inggris dan Amerika.
Penetapan adanya negara Israel menjadi bukti nyata bahwa sebuah negara jahat telah didirikan dan dilindungi hingga hari ini.
"Negara-negara inilah yang menanggung dan memikul dosa besar yaitu dosa politik, dosa kemanusiaan, dosa hukum. Masyarakat internasional sangat mengerti bahwa tindakan jahat Israel yang dilindungi ini justru menjadi salah satu pemicu ketidak amanan global. Negara-negara pelindung Israel terutama Amerika suatu saat akan menanggung penderitaannya sendiri atas kesalahan fatal dosa-dosa besarnya," jelasnya.
Sudarnoto menuturkan, titik jenuh, kemuakan dan kemarahan serta kekecewaan global sudah mulai terasa memuncak atas apa yang dilakukan oleh Zionisme Israel dan negara pelindungnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: