Berpacu dengan Waktu: Perjuangan Siswa Kristen Tasikmalaya Menimba Iman di Tengah Jadwal Sekolah
Puluhan siswa mengikuti sekolah agama di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Veteran di jam istirahat Jumat 7 November 2025. ayu sabrina / radar tasikmalaya--
Mereka saling sapa, lalu masuk ke ruang-ruang kelas yang sudah disiapkan.
Menurut data Badan Musyawarah Antar Gereja (BAMAG) Kota Tasikmalaya, tahun ini ada sekitar 204 siswa yang mengikuti pelajaran agama Kristen di luar sekolah formal.
Jumlah itu dulu pernah mencapai 400 siswa.
“Bagi kami, ini bukan sekadar pelajaran agama. Ini kesempatan mereka memperdalam iman di tengah padatnya jadwal sekolah,” ujar Pdt. Debora, pengajar kelas XII di GKI Veteran.
BACA JUGA:Mantap! Persikotas Hantam Bandung United 4-0, Puncaki Klasemen Babak 12 Besar Liga 4 Jabar
Namun, Debora tak menutup mata terhadap perjuangan para muridnya.
Banyak yang datang tergesa-gesa, bahkan tanpa sempat makan siang.
“Pernah ada yang kehujanan, sampai basah kuyup. Tapi tetap ikut belajar, lalu balik lagi ke sekolah,” kenangnya.
Kekhawatiran dan Harapan
BACA JUGA:Kasatpol PP Tegaskan Linmas Tetap Dianggarkan di APBD 2026 Kabupaten Tasikmalaya
Kondisi itu membuat Ketua BAMAG Kota Tasikmalaya, Pdt. Munanda Bernhard, kerap merasa waswas.
Ia menyaksikan sendiri bagaimana siswa berpacu dengan waktu, berpindah dari sekolah ke gereja hanya demi satu jam pelajaran.
“Ada yang jalan kaki, ada yang naik motor, atau angkot. Kami khawatir, karena waktunya sangat terbatas. Bisa berisiko di jalan,” ucapnya.
Koordinasi antara BAMAG dan sekolah-sekolah sudah berlangsung sejak 2006.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: