Harapan di Balik Tumpukan Sampah: Potret Petugas Kebersihan di Hari Jadi ke-24 Kota Tasikmalaya
Ade Hendar (41) petugas kebersihan Depo Sampah di Pancasila Kota Tasikmalaya saat memikul sampah hasil sapuannya. ayu sabrina / radar tasikmalaya--
BACA JUGA:Dari Kembalinya Jenderal Douglas MacArthur hingga Tradisi Pelantikan Presiden Indonesia
Di kawasan Pasar Pancasila, Udin (48) mendorong gerobak kayu tua yang rodanya berdecit.
Sudah lima tahun ia menjalani rutinitas itu, dari pagi hingga menjelang sore, mengumpulkan sampah rumah tangga di tengah jalanan yang sempit dan licin.
“Kadang baru dibersihin, udah ada yang buang lagi di situ. Tapi ya gimana, kerja kita buat mereka juga,” katanya dengan senyum kecil yang menyembunyikan letih.
Bagi Udin dan rekan-rekannya, kebersihan bukan sekadar pekerjaan, tapi bentuk pengabdian.
Meski sering dipandang sebelah mata, mereka sadar, tanpa tangan-tangan mereka, kota ini takkan pernah benar-benar Nyaman seperti yang diharapkan.
Harapan dari Balik Bau Menyengat
Di tengah gemerlap perayaan hari jadi yang mengusung tema Unggul dan Tulus, para petugas kebersihan punya harapan sederhana, agar kebersihan tidak lagi dipandang sebagai urusan pinggiran.
Mereka ingin ada sistem pengelolaan yang berkelanjutan, bukan sekadar rencana di atas kertas.
BACA JUGA:Cara Klaim DANA Kaget 20 Oktober 2025, Cek Saldo Gratis Masuk Akunmu
“Kalau kota ini mau benar-benar Santun, ya harus mulai dari hal paling kecil. Dari sampah,” tutur Ade, sebelum kembali mengatur truk pengangkut yang baru datang.
Di Balik Panggung dan Sorak Sorai
Saat malam tiba, alun-alun kota semakin ramai.
Musik, cahaya, dan tawa warga menutup perayaan hari jadi dengan suka cita.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: