Pelatih Atalanta, Gian Piero Gasperini, juga merayakan kemenangan kedelapan berturut-turut timnya dari tribun. Gol Zaniolo menunjukkan bahwa kesabaran Atalanta terhadap pemain ini mulai membuahkan hasil.
Ditempatkan sebagai penyerang tengah, Zaniolo menunjukkan fleksibilitasnya dengan mampu menyesuaikan diri dalam berbagai peran, mulai dari penyerang sayap hingga gelandang serang.
Meski sempat terganggu cedera, kontribusinya mulai terasa signifikan. Ia diharapkan mengisi kekosongan yang ditinggalkan Papu Gomez sebagai pemain nomor 10 dan memberikan stabilitas yang dibutuhkan Atalanta.
Masa Depan yang Cerah
Fleksibilitas Zaniolo mengingatkan pada Charles De Ketelaere (CDK), pemain Atalanta lainnya yang berkembang pesat di bawah bimbingan Gasperini.
Dengan pendekatan serupa, Zaniolo diberi waktu untuk menemukan bentuk terbaiknya. Meski Gianluca Scamacca masih absen, harapan besar tetap ada.
Jika semuanya berjalan sesuai rencana, duet Zaniolo dan Scamacca bisa menjadi ancaman besar bagi lawan mulai Februari mendatang.
Kisah Zaniolo adalah perjalanan penebusan dan pembuktian. Dari ejekan di Roma hingga kebangkitan bersama Atalanta.
Ia kini nampaknya siap membuat fans Roma kesal karena membencinya padahal ia adalah pahlawan kemenangan di Liga Konferensi di era Jose Mourinho.