RADAR TASIK.COM – Selebrasi Nicolo Zaniolo dalam kemenangan Atalanta 2-0 atas AS Roma menjadi simbol balas dendam atas ejekan yang diterimanya dari fans AS Roma di Stadio Olimpico.
Zaniolo menghadapi salah satu momen terberat dalam kariernya saat melakoni laga terakhirnya bersama Timnas Italia di Olimpico.
Ia menjadi sasaran ejekan pendukungnya sendiri, yang kecewa dengan rumor keinginannya pindah ke Juventus dua musim lalu.
Dalam wawancara dengan La Gazzetta dello Sport awal tahun ini, Zaniolo mengakui bahwa hubungan cintanya dengan Roma berakhir dengan cara yang buruk, meskipun ia tetap menghargai kota tersebut sebagai tempat kelahiran putranya, Tommaso.
“Ejekan di Olimpico terhadap tim nasional? Sejujurnya: saya sudah menduganya,” ujar Zaniolo.
“Percintaan dengan Roma adalah cinta yang sangat besar, meski berakhir buruk," lanjutnya.
"Sulit untuk pergi. Saya telah mengalami hal baik dan buruk, saya telah melakukan hal-hal yang benar dan salah, tetapi Roma juga merupakan kota kelahiran putra saya, Tommaso. Karena alasan ini saja, kota ini akan selalu menjadi tempat yang istimewa,” tambahnya.
Pembalasan di Lapangan
Zaniolo dulu dianggap sebagai pewaris Francesco Totti dan calon kapten Roma yang harus menjalani perjalanan yang penuh gejolak.
Ia meninggalkan Roma, bergabung dengan Galatasaray, dipinjamkan ke Atalanta, dan akhirnya mencetak gol melawan mantan klubnya.
Gol itu bukan sekadar angka di papan skor; bagi Zaniolo, itu adalah simbol pembalasan atas perlakuan para fans Roma terhadapnya.
Dalam laga melawan Roma di Olimpico, Zaniolo merayakan golnya dengan penuh emosi. Ia mencopot kausnya, berlari ke arah pendukung Atalanta, dan mengekspresikan kegembiraan yang bercampur dengan rasa balas dendam atas ejekan yang pernah ia alami.
Kunci Keberhasilan Atalanta