TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Dalam era modern ini, banyak dari kita yang menghabiskan waktu lebih banyak di depan layar komputer daripada beraktivitas fisik.
Terutama bagi pekerja kantoran, duduk di kursi selama 6-8 jam sehari tampaknya menjadi rutinitas yang sulit dihindari.
Meskipun tampaknya nyaman, kebiasaan duduk dalam waktu lama memiliki sejumlah penyakit yang serius bagi kesehatan tubuh.
Mari kita bahas lebih dalam tentang bahaya duduk terlalu lama dan bagaimana dampaknya dapat mempengaruhi kualitas hidup kita.
BACA JUGA:Waspada! Kecemasan juga Bisa Menyebabkan Jantung Berdebar Kencang, Ikuti Tips Untuk Mengatasinya
Apa Dampak Kesehatan dari Duduk Terlalu Lama?
Dampak dari duduk terlalu lama adalah berisiko penyakit jantung dan stroke.
Salah satu bahaya terbesar dari duduk terlalu lama adalah risiko meningkatnya penyakit jantung dan stroke.
Saat kita duduk dalam waktu yang lama, terutama sambil mengonsumsi makanan tinggi kalori seperti cemilan berminyak, tubuh kita cenderung mengalami penumpukan kolesterol.
Makanan tinggi kalori dapat menyebabkan obesitas, yang merupakan salah satu faktor risiko utama untuk penyakit jantung dan stroke.
Kolesterol berlebih dalam darah bisa menumpuk pada dinding pembuluh darah arteri, membuatnya menebal dan mengeras.
Kondisi ini dapat menghambat aliran darah ke jantung dan otak, berpotensi menyebabkan jantung koroner dan stroke.
Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan pola makan dan menghindari makanan yang dapat memperburuk kondisi ini.
Gangguan Peredaran Darah
Duduk terlalu lama juga dapat mengganggu sirkulasi darah, terutama di bagian kaki.
BACA JUGA:Dahsyat, Manfaat Durian Bisa Membuat Kulit Lebih Awet Muda dan Membantu Menyehatkan Jantung
Saat duduk dalam waktu lama, darah dapat berkumpul di sekitar kaki, yang bisa menyebabkan masalah kesehatan seperti varises dan pembengkakan pada pergelangan kaki.
Masalah ini bisa semakin parah jika tidak diatasi dengan baik.
Gangguan sirkulasi darah tidak hanya terjadi pada kaki.
Otak juga bisa terkena dampaknya. Asupan darah yang membawa oksigen ke otak bisa berkurang, yang mengakibatkan penurunan fungsi otak.
Gejala yang mungkin muncul termasuk kesulitan untuk fokus dan mudah merasa lelah.