Sahabat saya yang jadi tuan rumah pertemuan dengan pria Tiongkok.
Sahabat saya tidak dapat berbahasa Mandarin. Selama ini komunikasi dengan mesin penerjemah itulah.
Dia menjelaskan aktivitas tamunya itu. Keliling Jawa Barat. Bertemu tokoh-tokoh budaya Sunda.
Pria Tiongkok itu melalui mesin penerjemah membenarkan aktivitasnya.
Dia menunjukkan foto-foto di layar ponselnya.
Foto saat dengan budayawan Sunda di Bandung, Tasikmalaya.
Di Tasikmalaya dia bercerita sudah ke Padepokan Silat Padjajaran pimpinan Uyut Tsani.
Ada foto dirinya dengan tokoh persilatan Tasikmalaya itu. Letak padepokan Padjajaran di Sukaraja Kabupaten Tasikmalaya.
Ada juga foto dia sedang bersama keluarga kerajaan Sumedang.
Saya kembali bertanya melalui mesin penerjemah itu. Apa tujuannya bertemu tokoh budaya Sunda?
Ternyata penjelasan pria Tiongkok, tentu melalui mesin penerjemah miliknya itu. Dia memiliki misi dari negaranya.
Datang ke Indonesia khususnya ke Jawa Barat. Ada misi merekatkan budaya Sunda dan China.
Menurut dia, dulu semasa kerajaan Padjajaran hubungan dengan China erat sekali.
Maka misinya ini untuk kembali merekatkan hubungan China dan Sunda melalui budaya.
Saya tidak dapat leluasa.membahas misinya itu.
Sebab terasa kagok komunikasi bergantian menggunakan mesin penerjemah.