Senyumnya tersungging. Matanya terlihat berbinar.
Lalu terdengar mesin penerjemah itu membaca tulisan di layar dengan bahasa mandarin.
Dia kemudian menekan tombol perekam. Berkata dalam mandarin.
Mesin penerjemah diserahkan kepada saya.
Di layarnya muncul bahasa sunda halus. Saya pun geleng kepala. Dibuat merasa sangat wow!
Saya tertarik sekali dengan mesin penerjemah milik pria Tiongkok itu.
“Bisakah saya membeli mesin ini. Agar saya bisa seperti Anda ke mana saja mudah?” tanya saya melalui mesin penerjemah.
Pria Tiongkok itu menjawab dalam mandarin.
Melalui perekaman dulu di mesin penerjemah itu.
“Hanya dijual di China. Anda harus ada orang di China untuk membantu membelikannya,” begitu jawaban dia.
Kami pun terbahak bersama. Menikmati cara komunikasi yang kami anggap unik.
Biasanya orang asing menggunakan jasa penerjemah untuk membantu komunikasi di negara lain.
Pria Tiongkok ini tidak. Cukup dengan mesin penerjemah saja.
Alasannya masuk akal juga.
Kata dia, kalau menggunakan penerjemah merepotkan. Selain tidak leluasa, juga ada alasan lain.
Yakni, komunikasi akan sangat private. Tidak diketahui orang lain yakni penerjemah.