Salah satu upaya yang dilakukan oleh Ki Hajar Dewantara adalah mengadopsi beberapa sistem pendidikan Belanda.
Dengan bijaksana, beliau menggabungkan sistem pendidikan Barat dengan nilai-nilai kepribadian Indonesia.
Konsep Pendidikan Ki Hajar Dewantara
Konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara dikenal dengan slogan "Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, dan Tut Wuri Handayani".
Pertama, "Ing Ngarsa Sung Tuladha" mengajarkan arti penting dari menjadi teladan atau contoh baik bagi para peserta didik.
Sebagai sosok yang berada di depan, pendidik harus memberikan inspirasi, nilai-nilai moral, dan etika yang baik bagi para peserta didik.
Dengan menjadi teladan yang baik, seorang pendidik dapat membentuk karakter yang kuat dan menginspirasi generasi muda untuk mengikuti jejak yang benar.
Kedua, "Ing Madya Mangun Karsa" mengajarkan pentingnya berada di tengah-tengah dalam membangun dan mencetuskan ide-ide baru (Inovator).
Ki Hajar Dewantara menyadari bahwa pendidikan tidak hanya tentang pengetahuan yang sudah ada, tetapi juga tentang pengembangan ide-ide baru yang relevan dengan perkembangan zaman.
Sebagai pendidik, kita harus berani menciptakan inovasi dan memperbarui metode pembelajaran agar tetap sesuai dengan kebutuhan dan dinamika zaman.
Konsep ini mengingatkan kita bahwa perkembangan pendidikan tidak boleh stagnan, tetapi harus selalu bergerak maju untuk menciptakan generasi yang kreatif, adaptif dan inovatif
Ketiga, "Tut Wuri Handayani" menyoroti peran penting seorang pendidik sebagai pendorong dan pemandu para peserta didik dari belakang.
Dalam konsep ini, Ki Hajar Dewantara mengajarkan bahwa seorang pendidik harus memberikan dorongan, bimbingan, dan arahan kepada para peserta didik untuk mencapai kesuksesan.
Pendekatan ini menempatkan pendidik sebagai seorang mentor yang peduli dan mendukung, yang aktif dalam membantu dan memotivasi setiap peserta didik untuk mencapai potensi terbaik mereka.