Maka keahlian atau skill warga harus naik (upskilling). Untuk yang unskill ditraining supaya memiliki keahlian.
Upaya mencapai hal tersebut menurutnya pemerintah perlu melakukan tiga hal :
BACA JUGA:68 Persen Tingkat Pendidikan Warga Kota Tasikmalaya Rendah, Pak Pj Wali Kota Apa Tidak Bahaya Loh?
1. Membuka banyak lembaga kursus/ keterampilan, biayai oleh negara alias jangan dipungut biaya.
2. Memperbesar lapangan pekerjaan untuk menampung mereka. Buat lapangan kerja yang menyerap warga secara secara massal.
3. Kembangkan jiwa wirausaha, nilai- karakter tangguh, perkuat spiritualitas agar tetap optimis dan tidak putus asa. Inilah letak khasnya Kota Tasik sebagai kota Santri dan jasa.
“Itulah beberapa hal yang mungkin dapat dilakukan bagi warga yang tingkat pendidikannya masih rendah tapi sudah diluar usia sekolah,” ujar akademisi yang dikenal rendah hati ini.
BACA JUGA:Jarang Diketahui! Teh Putih Bisa Cegah Penyakit Jantung, Ternyata Rahasianya Ada Pada Kandungannya
“Bagi yang usia sekolah, pastikan semua warga belajar, nol DO dan mutu kurikulum harus ditingkatkan jangan sekadar bisnis as ussual,” tegas Dr. Syarif Hidayat kepada Radartasik.com via pesan WhatsApp, Senin, 12 Februari 2024.
Mengenai tingkat pendidikan warga Kota Tasikmalaya rendah, pihaknya juga kata Dr. Syarip Hidayat melakukan riset penduduk usia di atas 25 tahun.
Cara mengukur tingkat pendidikan kata Dr. Syarif Hidayat, mengukurnya bukan dari partisipasi murni.
“Kalau untuk mengukur harapan lama sekolah baru dari partisipasi murni,” jelasnya.