Hasil riset menunjukkan tingkat pendidikan warga Kota Tasikmalaya di atas usia 25 tahun memang rendah.
“Agregasi dari tingkat pendidikan warga Tasik sebagai gambaran kompetensinya setingkat smp kelas 2. Berarti daya saing juga di situ,” ungkap Dr. Syarif Hidayat.
Dampak tingkat pendidikan rendah papar Syarip Hidayat, low kompetensi calistung plus keahlian rendah berdasar pengalaman.
Pekerjaannya karena tingkat pendidikan rendah kemungkinan level buruh pabrik atau toko atau wirausaha mandiri.
BACA JUGA:Rasa Durian Tasikmalaya Tak Kalah Lezatnya dengan Durian Musang King, Pantas Pecinta Durian Suka
BACA JUGA:Pendaftaran KIP Kuliah 2024 Dibuka untuk Calon Mahasiswa Baru, Apa Saja Persyaratannya?
Klarifikasi dari Dinas Pendidikan
Menanggapi berita 68 Persen Tingkat Pendidikan Warga Kota Tasikmalaya Rendah, Plt Kepala Dinas Pendidik Kota Tasikmalaya H. Ucu Anwar memberikan klarifikasi.
H Ucu Anwar
Melalui pesan WhatsApp kepada Radartasik.com, Senin, 12 Februari 2024, bahwa Dinas Pendidikan memberikan bahwa statemen tersebut lebih mengarah ke RLS (Rata-rata Lama Sekolah) yaitu rata-rata penduduk dalam mengenyam pendidikan.
Selama ini yang menyajikan data mengenai RLS adalah BPS (Badan Pisat Statistik) bukan kewenangan Dinas Pendidikan.
BACA JUGA:Tasikmalaya Banjir Durian, 21 Ribu Ton Durian Tasikmalaya Sudah Dipanen, Bagaimana dengan Harganya?
Sesuai arahan dari Bappelitbangda tidak dimasukan menjadi IKY Dinas Pendidikan.
Selanjutnya jika angka tersebut adalah Angka Partisipasi Murni (APM) Sekolah Jenjang Dasar (SD & SMP) dan Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD.
Maka Dinas Pendidikan dapat menyajikan data terbaru tahun 2023 sebagai berikut:
1. APM SD Anak Usia 7 - 12 Tahun mencapai 92,36 %