Bawaslu Kabupaten Tasikmalaya Siap Amankan Logistik Dugaan Pelanggaran Pemilu 2024
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Bawaslu Kabupaten Tasikmalaya mengklaim sudah siap mengamankan logistik bila ditemukan dugaan pelanggaran Pemilu 2024.
Sebagai persiapan, Bawaslu melakukan rapat kerja pengelolaan barang dugaan pelanggaran logistik Pemilu 2024 bersama para Panwascam dan PKD (Pengawas Kelurahan/Desa) se- Kabupaten Tasikmalaya di Hotel Alhambra Singaparna, Jumat 2 Februari 2024.
Para pengawas Pemilu 2024 di tingkat kecamatan dan desa di Kabupaten Tasikmalaya ini diminta untuk lebih cermat dalam menangani barang bukti dugaan pelanggaran terkait logistik Pemilu.
BACA JUGA:Setelah Makan Durian Apa Boleh Minum Kopi? Simak Baik-Baik, Ini Penting Bagi Anak Senja
Jangan sampai, jika ada temuan dugaan pelanggaran Pemilu 2024 barang buktinya pelanggarannya tidak diamankan.
Ketua Bawaslu Kabupaten Tasikmalaya Dodi Juanda mengatakan, jika nanti ditemukan ada dugaan pelanggaran, selain ditindaklanjuti dan pengembangan juga logistiknya harus diamankan dengan baik.
"Bila ada dugaan pelanggaran sementara barang-barangnya tidak diamankan, ini sangat berbahaya. Ini juga menyangkut kepercayaan masyarakat kepada Bawaslu," katanya.
Terang dia, berbagai kerawanan pada saat distribusi logistik ini bisa terjadi. Mulai dari kerusakan logistik, logistik yang tidak dipakai hingga pencurian dan sabotase logistik.
BACA JUGA:Berapa Harga Honda Stylo 160, Model Skutik Premium Fashionable dengan Desain Modern Klasik Retro?
"Itu dimungkinkan terjadi, maka bila ditemukan pelanggaran harus diamankan dengan baik," terang Dodi.
Bawaslu akan berkordinasi dengan kepolisian dan TNI yang selalu siap sedia dalam mengamankan Pemilu 2024 ini, termasuk dalam pendistribusian dan pengamanan logistik.
Saat ini Bawaslu juga tengah fokus pada dugaan-dugaan pelanggaran semasa kampanye serta menjelang masa tenang Pemilu. Dimana potensi pelanggaran biasanya bervariasi.
"Meski kami telah siap mengawasinya, namun mudah-mudahan tidak ada pelanggaran pemilu yang membuat proses demokrasi ini tercoreng," jelasnya.