RADARTASIK.COM - Israel rekrut influencer untuk lakukan propaganda di media sosial untu membenarkan tindakan kejamnya dengan membumi hanguskan Jalur Gaza yang sudah bunuh 900 penduduk Palestina.
Memasuki hari kelima perang dengan pejuang Hamas, Menteri Luar Negeri Israel, Eli Cohen menyatakan sedang berupaya merekrut influencer media sosial terkemuka untuk menyampaikan pesan negaranya.
Cohen juga berterima kasih kepada beberapa pembuat konten yang sudah setuju untuk bergabung secara sukarela dan membantu tindakan Kementerian Luar Negeri untuk memperkuat advokasi Israel di seluruh dunia.
Di sisi lain, media Arab, Al-Quds Al-Arabi melaporkan Kementerian Kesehatan di Gaza mengumumkan jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 900 orang, termasuk 260 anak-anak dan 230 wanita sebagai akibat dari serangan Israel yang terus berlanjut di hari keempat.
BACA JUGA:Dukung Pejuang Hamas Lawan Israel, Playboy Pecat Mia Khalifa
“Korban tewas akibat agresi Israel pada hari keempat berjumlah 900 orang syahid, termasuk 260 anak-anak, 230 wanita, dan 4.500 orang luka-luka,” bunyi pengumuman resmi Kementerian Kesehatan.
“Kejahatan pendudukan terhadap keluarga Palestina menyebabkan pemusnahan 22 keluarga dan kehilangan 150 anggota keluarga mereka yang syahid,” lanjutnya.
Kementerian Kesehatan di Gaza juga menunjukkan Israel melakukan pelanggaran perang dengan melakukan serangan terhadap personel medis dan mengakibatkan kematian 6 personel kesehatan dan melukai 15 lainnya.
Akibat pemboman Israel di Jalur Gaza, lebih dari 140.000 warga Palestina mengungsi dari rumah mereka ke sekitar 70 pusat penampungan, yang sebagian besar milik PBB.
Serangan Israel juga menyebabkan kehancuran total 168 bangunan tempat tinggal dan lebih dari seribu unit rumah, serta merusak lebih dari 12.000 unit rumah, dan 560 rumah tidak dapat dihuni kembali.
Sedangkan media Qatar, Doha News mengabarkan Organisasi hak asasi manusia sudah mendokumentasikan kehancuran setidaknya 70 fasilitas industri di berbagai wilayah Jalur Gaza.
14 pabrik air dan limbah mengalami kerusakan total yang menyebabkan terganggunya layanan bagi sekitar setengah juta orang di daerah yang sudah terkepung tersebut.
Human Rights Watch (HRW) kemudian mengecam tindakan Israel yang melakukan blokade terhadap Jalur Gaza agar membuat warganya kelaparan menjadi senjata perang terhadap warga Palestina.
Omar Shakir, Direktur HRW Israel dan Palestina, mengutuk keputusan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant untuk sepenuhnya memblokir semua akses ke Jalur Gaza dan menyebutnya sebagai kejahatan perang.