“Beberapa hari sebelum pembunuhan, Bule Amerika itu kan melakukan perusakan di rumah almarhum Pak Agus Sopian. Kenapa tidak diambil tindakan oleh aparat keamanan?” herannya.
Memang kata Kang Dim, polisi sudah melakukan pemanggilan ke pelaku. Tetapi buktinya bukan ada efek jera. Klik di sini artikel Kisah Cinta Bule Amerika lainnya.
“Setelah diperiksa polisi malah dua hari berikutnya makin menjadi. Bule Amerika itu bukan lagi merusak barang-barang, dia dengan sadis membunuh mertuanya! Ini kepekaan polisi terhadap potensi bahaya agak aneh,” heran Kang Dim.
Tetapi karena sudah terjadi, lanjut Kang Dim, tinggal proses hukumnya saja pihak kepolisian harus optimal menanganinya.
BACA JUGA:Kisah Cinta Bule Amerika, 26 Juni Jadi Menantu, 24 September Bunuh Mertua, Efek Tahi Kambing!
"Saya percaya Pak Kapolres mampu menangani kasus ini. Kita beri dukungan termasuk doakan beliau. Sebab kasus ini juga ujian buat beliau," papar Kang Dim yang dikenal suka bicara blak-blakan ini.
“Agar di acara persidangan nanti berdasarkan bukti-bukti kuat hasil kerja kepolisian. Ini membantu juga majelis hakim bisa tepat menjatuhkan hukuman setimpal perbuatannya pelaku membunuh sesama manusia,” harap Kang Dim.
Terkait Bule Amerika yang notabene Warga Negara Asing (WNA), Kang Dim berharap pihak-pihak terkait seperti keimigrasian bisa memantau dengan cermat.
Misalnya secara administrasi sebagai WNA apakah menetap di Kota Banjar tidak ada pelanggaran.
“Ini untuk antisipasi ada aktivitas lain dari Bule Amerika itu di negara kita, khususnya di Kota Banjar,” saran Kang Dim.
Kang Dim yang Rabu siang, 27 September 2023, sudah mau melayat ke rumah duka. Ingin membesarkan hati istri almarhum Agus Sopian menjalani ujian dari Allah.
"Tetapi pas mau ke sana dari rekan-rekan dapat informasi belum bisa ditemui. Masih menenangkan diri. In sya Allah besok saya melayat," ungkapnya.
Begitu juga informasi kondisi Siti Bashiroh istri Bule Amerika, masih mengurung diri di dalam rumahnya. Belum mau komunikasi dengan banyak orang.
BACA JUGA:Modus Cairkan Surat Berharga Negara Rp 700 Triliun, Warga Purbaratu Tasikmalaya Disidang