"Dua wanita itu, ibu dan putrinya, perlu support dari seluruh warga Kota Banjar. Istri almarhum Asep Sopian pasti sangat syok atas tragedi kehilangan dengan cara tak wajar," tambah pria pengagum Bung Karno ini.
"Anaknya almarhum lebih-lebih lagi terguncang psikologisnya karena suaminya membunuh bapaknya,” papar Kang Dim.
Pemerintah Kota Banjar, saran Kang Dim, harus turun membantu memberikan bimbingan konseling kepada kedua wanita ibu dan putrinya itu.
Kang Dim lalu mengungkapkan pandangannya dari peristiwa kisah cinta Bule Amerika dengan gadis Kota Banjar.
Menurut Kang Dim pelajarannya kepada semua gadis-gadis Kota Banjar lebih bijak dalam berkomunikasi di era kemajuan teknologi.
Melalui kecanggihan smartphone dan berbagai aplikasi memungkinkan semua orang berkomunikasi dengan warga dunia mana saja.
“Contoh masyarakat negara maju seperti Jepang atau Inggris. Budaya mereka itu tidak melakukan komunikasi via handphone kalau tidak ada yang penting,” kata Kang Dim.
Bangsa maju akan merasa malu menggunakan alat komunikasi untuk hal-hal yang tidak penting yang hanya membuang waktu.
“Kalau di kita kan terus saja seharian tidak lepas dari handphone. Padahal banyak yang tidak pentingnya. Mulailah bijak gunakan handphone yang canggih untuk hal yang manfaat. Misalnya menuntut ilmu,” saran Kang Dim.(*)