Shishio bertekad untuk menggulingkan pemerintah baru dan mengambil alih kekuasaan, yang menjadikan pertarungan antara Kenshin dan Shishio salah satu puncak konflik dalam cerita ini.
Shishio Makoto memiliki beberapa ciri khas yang mencolok dalam seri Rurouni Kenshin.
Seperti separuh wajah Shishio tertutup oleh pembalut kain, dan kulitnya terbakar akibat percobaan pembunuhan oleh pemerintah. Luka bakarnya memberinya penampilan yang menakutkan.
Lalu, Shishio sering mengenakan mantel panjang berwarna gelap yang dikenal sebagai trench coat, yang menjadi ciri khasnya dan menambah kesan menyeramkan.
BACA JUGA:Italia vs Ukraina: Arrigo Sacchi Sebut Luciano Spalletti Pelatih Hebat, Tapi Bukan Pesulap
Shishio juga memiliki filosofi kekuasaan yang berbeda dengan pemerintah Meiji. Ia meyakini bahwa kekuatan adalah yang paling penting dan ingin membangun pemerintahan yang didominasi oleh orang-orang kuat.
Shishio adalah seorang ahli dalam seni bela diri dan bertarung dengan pedang. Dia menggunakan teknik-teknik mematikan dalam pertempuran.
Shishio juga memiliki sekelompok pengikut setia, para pembunuh bayaran yang kuat dan setia kepadanya.
Dendam Shishio terhadap Kenshin Himura berawal dari sejarah mereka yang terkait dengan pemerintah Meiji dan pergolakan politik pada masa itu.
BACA JUGA:Arrigo Sacchi Tak Mau Salahkan Donnarumma: Italia Bermain Tanpa Ide
Shishio, yang dulunya adalah pembunuh bayaran yang bekerja untuk pemerintah, akhirnya dianggap sebagai ancaman dan dibakar hidup-hidup oleh pemerintah.
Dendamnya kepada Kenshin muncul karena Kenshin awalnya ditugaskan oleh pemerintah Meiji untuk membunuhnya, tetapi akhirnya memutuskan untuk mengubah rencana tersebut dan mengalahkan Shishio dalam pertarungan.
Dengan begitu, dendam Shishio terhadap Kenshin adalah hasil dari pengkhianatan oleh pemerintah Meiji dan kekalahan oleh Kenshin, yang menyebabkan Shishio mengalami luka bakar parah.
Dendam ini menjadi salah satu pendorong utama konflik dalam cerita, dengan Shishio ingin membalas dendam dan menggulingkan pemerintah Meiji sambil membuktikan bahwa kekuatan adalah yang paling penting.