Tentu tidak ada yang mampu, bahkan mereka tertawa-tawa saja menganggap itu kelakaran jenaka Abu Nawas.
Sampailah berita itu ke Baginda Raja. Awalnya dia tidak pedulikan. Maklum sedang dirundung masalah.
Lama-lama ulah Abu Nawas itu semakin menjadi-jadi.
Seluruh kerajaan jadi tahu soal unta masuk ke lubang jarum.
Mereka menanti bukti kalau Abu Nawas mampu melakukannya jika di depan Baginda Raja.
Akhirnya Baginda Raja terusik juga. Dia minta Abu Nawas dipanggil menghadap dirinya.
Beberapa prajurit menjemput Abu Nawas ke rumahnya. Tentu ini yang diharapkan Abu Nawas: dipanggil Baginda Raja.
Bergegaslah Abu Nawas ke istana dikawal para prajurit yang menjemputnya.
Sesampai di istana Baginda Raja sudah menunggunya. Begitu juga para menteri dan penasehat kerajaan.
Mereka semua penasaran dengan ulah Abunawas kali ini.
“Sahabatku Abu Nawas, benarkah kamu bisa memasukan unta ke lubang jarum?” Baginda Raja langsung bertanya ke pokok masalah.
“Benar Baginda Raja. Saya sudah sampaikan ke seluruh penjuru kerajaan. Saya juga akan buktikan caranya jika di disaksikan Baginda Raja,” jawab Abu Nawas tegas sangat meyakinkan.
“Coba sekarang buktikan! Kalau kamu berdusta awas ya. Kamu akan dimasukan ke penjara,” ujar Baginda Raja.
Abu Nawas tersenyum santai. “Baik Banginda Raja. Ini pekerjaan mudah. Anak kecil saja bisa melakukannya,” jawan Abu Nawas.
“Begini Paduka, unta masuk ke lubang jarum itu hal gampaaaaaaang banget,” tutur Abunawas yang langsung pembicaraannya dipotong Baginda Raja.
“Iya Cepat sekarang buktikan!” bentak Baginda Raja tidak sabar.