Pada saat final, kata Rifki, timnya diharuskan membuat video pitching produk, mengirimkan prototipe untuk dinilai dewan juri, kemudian presentasi, wawancara, mengikuti Exposé juga banyak tahapan lain yang dilalui.
“Banyak rintangan yang kami hadapi, namun dibalik rintangan itu kami berhasil meraih medali perak juga membawa nama baik sekolah kami di Kabupaten Tasikmalaya. Dan yang tak kalah pentingnya dengan mengikuti serta memiliki sertifikat Fiksi, saya bisa masuk IPB University tanpa tes,” pungkasnya.