KOTA TASIK, RADARTASIK.COM - Namanya Ahmad Rifki Munawar, salah seorang siswa kelas XII dari MAN 2 Tasikmalaya atau terkenal dengan MAN Cipasung Kbupaten Tasikmalaya. Siswa dari Tasik ini lolos IPB tanp tes, hanya berbekal sertifikat Fiksi.
Rifki biasanya panggilan teman-teman satu sekolahnya. Rifki tidak pernah menyangka bila sertifikat Fiksi yang dimilikinya, bisa menjadi tiket lulus bagi dirinya untuk masuk ke IPB University tanpa tes.
Rifki menceritakan, perjuangannya untuk bisa meraih sertifikat Fiksi tidaklah mudah. Dirinya pernah gagal, namun terus bangkit dan tidak menyerah untuk mengikuti ajang bergengsi tersebut.
BACA JUGA:Berikut Perbedaan Nokia 6600 Jadul dengan Nokia 6600 5G Ultra
Fiksi dikenal denga Festival Inovasi Kewirausahaan Siswa Indonesia. Merupakan salah satu lomba di mana para pesertanya harus menyusun rancangan usaha atau bisnis.
“Lomba membuat rancangan usaha inilah yang mengantarkan aku lolos ke IPB University jalur prestasi internasional dan nasional atau disebut denga PIN, tanpa tes,” ungkapnya.
Dengan menjadi peserta Fiksi, maka Rifki berhak mendapatkan sertifikat Fiksi. Fiksi yang diikuti Rifki, bukan kali pertama. Pada tahun 2021 lalu, dirinya ikut serta namun gagal.
Akan tetapi guru beserta teman-temannya terus memberikan dukungan pada dia untuk ikut kembali ajang bergengsi tersebut.
BACA JUGA:Mau Main Game Tapi Habis Kuota? Ini 5 Rekomendasi Game Offline untuk Android, Dijamin Seru
“Saya tidak putus asa, lewat guru pembimbing yang sangat memberikan dukungan saya ditunjuk lagi ikut Fiksi,” kata Rifki.
Karya kali ini yang diajukan adalah tentang tata cara membuat inovasi dari limbah sabun batang yang diolah menjadi crayon. Nama yang dibuat adalah Crayen Crayon, yang masuk dalam kategori bidang budaya lintas usaha (rencana bisnis).
Ada du kategori dalam Fiksi, pertama kata Rifki adalah rencana usaha dan yang kedua adalah bisnis yang dilakukan sudah berjalan. Bidang yang dapat kita pilih adalah kriya, fashion, makanan, game, aplikasi dan budaya lintas usaha.
Ada beberapa tahapan yang harus dilewati Rifki bersama teman-temannya. Tahap satu adalah proses pembuatan proposal rencana bisnis dan pembuatan video produk.
“Dari tahap pertama ini diambil beberapa finalis, kebetulan di bidang yang kami ikuti ada 12 finalis yang lolos untuk memperebutkan satu medali emas, satu medali perak dan satu medali perunggu,” jelasnya.