Ada juga sapi yang di era pemerintahan orde baru ada sapi bantuan yang sengaja dibiarkan hidup liar di sana.
Dulu para pendaki yang naik dari pos Cibeureum suka menemukan sekelompok sapi di kawasan lereng hutannya.
Puncak Gunung Tampomas dikenal dengan sebutan Sanghyang Taraje.
Di kawasan puncak itu ada lahan cukup luas di ketinggian 1.684 mdpl.
Kalau naik ke puncak itu sebelum mencapai puncak ada celah lubang cukup besar memanjang. Ada juga lubang-lubang lainnya dan batu-batu besar warna hitam.
Di puncak tak jauh dari Sahyang Taraje ada makam keramat dikenal dengan nama Pasarean.
Cerita rakyat dikisahkan Pasarean itu merupakan petilasan Prabu Siliwangi.
Masuk ke area makam ada suasana yang membawa imajinasi ke masa baheula.
Ya karena masuk ke pasarwan harus menaiki tangga batu. Di puncak tangga akan melewati celah batu selebar 1 meteran.
Di atas celah batu melintang batang kayu yang usianya sekitar ratusan tahun.
Batang kayu itu dibalut kain putih menghadirkan suasana magis. Apalagi kalau tercium harum bunga rampai yang ditebar peziarah di atas patilasan itu.
Untuk mencapai puncak Gunung Tampomas ada beberapa pos pendakian: Narimbang, Cibeureum, Buahdua Kalau melalui pos pendakian Narimbang ada curug Ciputrawangi.
BACA JUGA:Ini Jarak Jalan Tol Cisumdawu Antar-Seksi, Sebaiknya Kecepatan Kendaraan Segini Saja
Nama Tampomas dalam Naskah Bujangga Manik ditulis Gunung Tompo Omas (Gunung Tampah Emas); di wilayah Medang Kahiangan (Sumedang).
Kalau dari cerita-cerita rakyat tempo dulu, ada kisah Gunung Tampomas mau meletus.