Gerhana Matahari Hybrid, Kalau di Tasikmalaya Hanya Tampak Sebagian Saja, Mengapa?

Kamis 20-04-2023,07:01 WIB
Reporter : Alisundana
Editor : Tiko Heryanto

Kalau melihat tanpa alat khusus berbahaya ke retina mata karena akan terpapar sinar ultraviolet dari matahari.

Bagi umat Islam menurut Ustadz H Nasrullah Lc SH, saat gerhana terjadi dianjurkan untuk memperbanyak istighfar, dzikir, sedekah dan berbagai amal kebaikan.

Ustadz Nasrullah menyarankan agar digemakan takbiran di masjid-masjid sebelum salat gerhana berjamaah. 

“Gerhana ini tidak terkait dengan tanda apapun. Ini memperteguh ketauhidan kita saja,” ujar Ustad H Nasrullah Lc SH, Kamis 20 April 2023 dini hari di sela pelaksanaan itikaf di Masjid Baitul Marhamah 1 Kota Tasikmalaya.

BACA JUGA:Polres Banjar Buka Pelayanan Penitipan Kendaraan Bagi Warga yang Hendak Mudik, Syaratnya Mudah dan Gratis

Zaman Rasulullah, tutur ustadz asal Kuningan Jawa Barat ini, ketika gerhana matahari terjadi bersamaan wafatnya Ibrahim putera Rasulllah.

Rasulullah menangis dan sahabat bertanya kepada Rasulullah apakah gerhana terjadi karena wafatnya Ibrahim? Rasulullah menegaskan kalau gerhana tidak terkait dengan kematian seseorang termasuk puteranya.

Dalam riwayat lain Rasulullah saat itu mengajak sahabatnya melaksanakan salat sunah dua rakaat sampai matahari kembali bercahaya sempurna tidak terhalang bulan.

Pada salah satu hadist Rasulullah yang diriwayatkan Imam Bukhori Rasulullah bersabda:

“Sesungguhnya Matahari dan Bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah sholat, dan bersedekahlah. “ (HR Bukhari).

BACA JUGA:Arus Mudik dan Arus Balik Lebaran, Ini Enam Titik Sering Terjadi Kemacetan di Jalur Tasikmalaya-Garut

Hadist ini menurut para ulama meruntuhkan keyakinan kaum Quraisy saat itu yang mengagungkan Matahari dan Bulan.

Bagi umat Islam Matahari dan Bulan tidak lebih hanya ciptaan Allah SWT. Gerhana juga harus jadi pengingat atas keagungan Allah SWT, dan menghadirkan rasa takut kepada Allah SWT.

Adapun salat gerhana matahari dilaksanakan dua rakaat dengan empat rukuk. Tiap rakaat setelah membaca Al Fatihah dan surat pendek lalu rukuk. 

Bangkit dari rukuk kembali membaca Al Fatihah dan surat lain lalu rukuk. Bangkit dari rukuk kedua ini setelah i’tidal lalu sujud dua kali.

Bangkit dari sujud untuk rakaat kedua sama seperti rakaat pertama yakni ada dua kali rukuk.

Kategori :