Oleh karena itu, Kemensos dan Kementerian BUMN menyepakati penyalurannya tunai. ”Pengambilannya bisa lewat ATM atau ke bank langsung,” kata dia.
Senada dengan Mensos, Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo menerangkan penyaluran secara cash mempermudah masyarakat dalam memanfaatkan bantuan.
”Bisa (langsung) melakukan transaksi pencairan sehingga tak perlu masyarakat harus mencari warung untuk menukar bahan pokok. Ini diharapkan masyarakat lebih cepat menggunakan dananya untuk keperluan sehari-hari,” katanya.
BACA JUGA: BINTANG PERSIB Dapat Hukuman Tambahan, Ini Alasannya Absen saat Persib Hadapi Persik Kediri
Sementara itu, penyaluran melalui PT Pos dikhususkan untuk menjangkau daerah 3T dan masyarakat yang memiliki akses terbatas pada bank.
Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo menambahkan PT Pos akan mengelola lebih dari 50 persen Kawasan 3T.
”Masyarakat yang selama ini mungkin sulit untuk berjalan ke cabang mungkin kurang informasi, akan dijadwalkan pegawai PT Pos ke rumahnya masing-masing. Dengan data biometric termasuk foto, sehingga makin tepat sasaran,” ujarnya.
PT Pos akan menjangkau 83 kabupaten/kota, sedangkan Himbara dan BSI akan menyalurkan bantuan di 431 kabupaten atau kota. Penyaluran ini menargetkan 10 juta KPM PKH dan 18,8 juta KPM BPNT.
Dalam konferensi pers itu turut hadir Wakil Direktur Utama Mandiri Alexandra Askandar, Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto, Direktur Institutional Banking BNI Sis Apik Wijayanto dan Direktur Bisnis Mikro BRI Supari.