TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Nasib puluhan murid SDN Argasari Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya, terpaksa harus pindah belajar ke mushala karena merasa terganggu oleh bau sampah menyengat.
Tepat di depan sekolah tersebut terdapat Tempat Pembuangan Sementara (TPS) sampah. Akhirnya, mereka terpaksa menggelar Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) pindah belajar ke mushala.
Selama ini di depan sekolah tersebut terdapat TPS yang bertahun-tahun diprotes pihak sekolah. Jika sampah menumpuk di TPS, maka bau sampah menyengat masuk ke dalam ruang kelas dan dianggap mengganggu proses KBM.
"Selama ini permasalahan sampah selalu timbul gara-gara di depan sekolah ada TPS. Sebetulnya sudah lama. Namun, Pemkot Tasikmalaya belum memberikan jalan keluarnya seperti apa," ujar salah satu guru SDN Argasari, Jenal Ismail kepada wartawan, Selasa 21 Februari 2023.
BACA JUGA:Galian C Ilegal di Pangandaran Akan Ditertibkan
"Kami sudah beberapa kali audiensi dengan Dinas LH, warga dan guru, tapi tidak ada tanggapan terus dipindahkan," sambungnya.
Proses KBM di kelas terpaksa pindah setelah para siswa mengelukan keadaan ini. Pihak sekolah lantas menyiasatinya pindah ruang belajar sampai memilih mushala sekolah yang jaraknya agak jauh dari tempat penumpukan sampah.
"Beberapa permasalahan terjadi terutama para anak-anak ingin pindah kelas dan sebagian keluar dari ruang kelas hingga menjauhi ruang kelas. Apalagi kalau hujan, bau sampah semakin menyengat," keluh dia.
Sementara itu, Nazwa (10), siswa kelas IV SDN Argasari, mengaku sudah bertahun-tahun mengikuti pelajaran namun terganggu bau sampah menyengat.
Namun, kali ini baunya semakin parah karena tumpukan sampah di TPS kian banyak, ditambah sedang musim hujan.
"Pak Wali Kota, saya hanya minta saat belajar tak diganggu oleh bau sampah. Saya ingin seperti sekolah lainnya, belajar itu tak ada bau sampah. Itu saja kami mah," singkatnya.