TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Nelayan asal Kampung Jati Kawasan Muara Binuangeun, Kecamatan Malingping Kabupaten Lebak, Banten, berhasil diselamatkan Polairud Polres Tasikmalaya, Selasa 31 Januari 2023.
Setelah enam hari terombang-ambing di lautan, nelayan asal Kampung Jati itu bernama Makmur (63) dari Kampung Jati Muara Binuageung menggunakan kapalnya dan terdampar sejauh lebih kurang 300 kilometer di perairan wilayah Polisi Air Udara (Polairud) Polres Tasikmalaya. Tepatnya di sekitar Pantai Cemara Pangkalan, Desa Mandalajaya Kecamatan Cikalong Kabupaten Tasikmalaya.
Kasat Polairud Tasikmalaya, AKP Hari Sakti mengutarakan, infromasi yang diterimanya, Makmur berangkat sorang diri melaut pada hari Senin 23 Januari 2023 lalu. Dia berangkat dari Muara Binuangeun untuk mencari ikin selama beberapa hari.
"Pada hari Kamis tanggal 26 Januari 2023, korban bermaksud untuk pulang dikarenakan gelombang tinggi dan angin kencang. Kapalnya terseret sehingga kehabisan bahan bakar," katanya kepada radartasik.com saat dihubungi, Selasa 31 Januari 2023.
BACA JUGA:PERSIJA TAMBAH KUAT: Witan Sulaeman Resmi Bergabung Skuad Thomas Doll, Durasi Kontraknya Panjang
Korban, sambung Kasat Polairud, sempat melepas jangkar kapal. Nahasnya rantai jangkar putus karena tidak kuat menahan ombak besar. Sehingga perahu terombang-ambing hingga sampai di perairan dangkal Kecamatan Cipatujah.
"Saat patroli, kita melihatnya dan kita bawa ke pinggir pantai," kata dia.
Makmur, nelayan asal Kampung Jati saat menjalani pemeriksaan dokter Puskemas Cipatujah, terdampar di Perairan dangkal Kecamatan Cikalong setelah enam hari terombang-ambing di lautan saat mencari ikan, Selasa 31 Januari 2023. -polairud polres tasikmalaya for radartasik.com-
Saat ini pihak Polairud tengah berkoordinasi dengan Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Banten agar korban bisa segera dijemput oleh keluarganya.
"Anggota kami sudah berkordinasi dengan Syahbandar di wilayah Banten, supaya anggota keluarganya menjemput ke Satpolairud Tasikmalaya di Cipatujah," kata Hari.
“Korban juga saat ini masih dalam pemeriksaan di Puskesmas Cipatujah,” ulasnya.
Hari Sakti juga bersyukur bahwa korban bisa selamat dengan kondisi fisik sehat. Hal itu menurutnya merupakan keajaiban, karena korban sudah kehabisan bekal makanan terutama air minum.
"Alhamdulillah, setelah diperiksa dokter Puskemas Cipatujah kondisi kesehatannya baik. Ini keajaiban. Karena lebih dari tiga hari tidak minum, biasanya orang akan pingsan karena dehidrasi," pungkasnya.