Memasuki era 2010, Pak Radi didapuk menjabat General Manager Radar TV. Lewat tangan dinginnya televisi lokal pertama di Priangan Timur itu pun lahir.
Setelah dirasa cukup stabil, Pak Radi pun membidani radartasik.com. Melalui media ini, Pak Radi melanjutkan karyanya. Dia memegang laman selebritis, life style, tematik, ekonomi bisnis dan lainnya.
BACA JUGA:Pesona Grand Kalijati, Wisatawan Bisa Menikmati Awan di Batu Sodong Sambil Menunggu Matahari Terbit
Senin 23 Januari 2023, grup whatsapp Radar Tasikmalaya Group pun mendadak kaget. "Tolong yg ada di Tasik merapat ke rumah pak radi. Beliau kritis. Sy otw. Doakan," ketik Dadan Alisundana, Direktur Radar Tasikmalaya Group pukul 09.56 WIB di grup whatsapp internal.
Selang 4 menit, saya mendapat telepon dari kawan yang sehari-hari bertugas di RSUD dr Soekardjo, Dona Darmawan. Dona ini tinggal di Cikunten Indah, Kelurahan Kahuripan, Kecamatan Tawang.
"Brads, tatangga saya, teman brader di kantor, Pak Radi pupus. Wartosan nu sanes," katanya. Saya pun kaget menerima telepon tersebut karena merasa tak percaya.
Pak Ali -panggilan akrab Dadan Alisundana pun langsung menginformasikan di grup internal pukul 10.02 WIB.
BACA JUGA:Ini 2 Kunci Pendorong Keberhasilan Transformasi Digital BRI!
"Innalillahi wainn ilaihi rojiuun Pa Radi wafat. Ampuni ya Allah," ketiknya.
Kami, keluarga besar Radar Tasikmalaya Group pun bersedih dan berduka. Salah satu senior yang juga guru para wartawan Radar Tasikmalaya meninggal dunia karena sakit.
"Innalilahi Wainna Ilaihi Roijun. Sakit apa Kang Radi? Orang baik, semoga Khusnul Khotimah...Amin," ucap mantan Wali Kota Tasikmalaya, H Budi Budiman yang mengirim pesan singkat kepada saya.
Selamat jalan Pak Radi, doa kami selalu menyertai Bapak.