"Polisi melakukan segala yang mereka bisa untuk menjaga ketertiban umum," lanjutnya.
Polisi dilaporkan telah dikerahkan ke pasar Natal di ibu kota Belgia di tengah kekhawatiran akan terjadinya kekerasan lebih lanjut.
Kerusuhan juga terjadi di pusat kota Rotterdam , Belanda , ketika sekitar 500 pendukung melemparkan kembang api dan kaca ke arah polisi.
Polisi anti huru hara juga dikerahkan di jalanan Amsterdam setelah sekitar 500 pendukung sepak bola menyalakan kembang api dan membakar sebuah mobil di dekat Mercatorplein di kota Belanda.
Ketegangan sudah meningkat sebelum dimulainya pertandingan hari Minggu saat kembang api dilemparkan di dekat stasiun kereta api Brussel-Selatan.
Namun, belum jelas apa pemicu kerusuhan tersebut.
"Sekitar pukul 19.00 ketenangan kembali dan patroli pencegahan tetap dilakukan di sektor terkait," kata juru bicara polisi Ilse Van de Keere.
"Para perusuh menggunakan bahan piroteknik, proyektil, tongkat, dan membakar jalan raya umum," tambah keterangan polisi.
"Selain itu, seorang jurnalis terluka di wajahnya akibat kembang api. Karena alasan inilah diputuskan untuk melanjutkan intervensi polisi, dengan pengerahan meriam air dan penggunaan gas air mata," ungkapnya.
Kemenangan Maroko merupakan kekecewaan besar untuk Belgia di Piala Dunia Qatar, tetapi dirayakan dengan antusias oleh para penggemar dengan akar imigran Maroko di banyak kota Belgia.
Hampir 20 persen dari lebih dari 11,5 juta orang Belgia berasal dari luar negeri, dengan sekitar 500.000 orang keturunan Maroko.
Mereka merupakan populasi non-UE terbesar di negara itu dan salah satu diaspora Maroko terbesar.
Kembali pada tahun 2017, lebih dari 20 petugas polisi terluka di Brussel ketika perayaan kualifikasi Maroko untuk Piala Dunia 2018 berubah menjadi kekerasan.
Polisi menggunakan meriam air untuk membubarkan para perusuh ketika mobil-mobil dibakar dan toko-toko dijarah.
Menteri Dalam Negeri Belgia Jan Jambon pada saat itu mengutuk kerusuhan tersebut, dengan mengatakan bahwa itu merupakan "agresi yang tidak dapat diterima di pusat kota Brussel".