Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto mengatakan, pihaknya akan ke lokasi bencana pada Selasa, 22 November 2022.
BNPB berencana akan membangun posko bencana untuk melakukan pendampingan penanganan langkah-langkah terjadinya gempa.
“Langkah-langkah yang akan dilakukan, besok akan datang ke lokasi titik bencana untuk pendampingan penanganan langkah-langkah terjadinya gempa. Membuat posko bencana, membawa logistik untuk pengungsi. Karena melihat kondisi kerusakan cukup masif,” ujar Letjen TNI Suharyanto dilansir dari radarcianjur.com.
Menurut Letjen TNI Suharyanto, pihaknya akan mengucurkan anggaran untuk tanggap darurat agar bisa tertangani kebutuhan dasar.
Kata Letjen TNI Suharyanto, jika tidak ditemukan lagi korban jiwa, maka tanggap darurat akan dinyatakan selesai. Selanjutnya tahap rehabilitasi dan rekontruksi dengan cepat.
Masyarakat yang terdampak atau rumah serta bangunan yang rusak akan dibantu oleh pemerintah.
“Kami akan turun ke lokasi bencana besok untuk penanganan kebencanaan,” tutup Letjen TNI Suharyanto.
Beberapa jam sebelumnya atau sebelum updtate, BNPB menyebutkan bahwa korban gempa Cianjur bahwa 5 orang meninggal dunia. Itu merupakan data sementara sampai Senin, 21 November 2022 siang.
Menurut Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB, Suharyanto bahwa 5 semua korban meninggal gempa Cianjur terdata merupakan warga Kabupaten Cianjur.
Adapun untuk jumlah bangunan yang rusak, kata dia, sampai saat ini masih dalam pendataan.
“Tempat pengungsian segera didirikan,” ujar Suharyanto.
Suharyanto menjelaskan, pihaknya memastikan bahwa kebutuhan masyarakat atau para korban terpenuhi.
Posko Bencana Gempa Cianjur, kata Suhayanto, harus segera terbentuk.
“Hari ini sudah harus terbentuk,” ujarnya.
Posko Bencana Gempa Cianjur, kata Suharyanto, karena di posko itu menjadi tempat bagi masyarakat untuk mencari informasi. Termasuk mencari dan melaporkan tentang korban hilang.
Bagaimana dengan tanggap darurat bencana gempa Cianjur?