“Tanggap darurat tergantung situasi… bisa satu minggu atau dua minggu,” ujar Suharyanto.
Sebelumnya, Abdul Muhari, Ph.D, Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB menjelaskan, sejauh ini Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB mendapatkan sejumlah informasi dari beberapa daerah.
BNPB mendapatkan informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur bahwa selain adanya korban meninggal dunia, empat warga Cianjur juga mengalami luka-luka.
Menurut Abdul Muhari, Tim Reaksi Cepat BPBD Cianjur setempat masih melakukan pendataan di wilayah.
“Data sementara per pukul 14.11 WIB, rumah rusak berat sebanyak 7 unit,” ujar Abdul Muhari dalam keterangan tertulisnya.
Di samping mendata bangunan rumah, Pusdalops juga mendapatkan laporan pondok pesantren rusak berat 1 unit dan RSUD Cianjur rusak sedang 1.
Kerusakan fasilitas publik yang masih diidentifikasi tingkat kerusakan, antara lain gedung pemerintah 2 unit, fasilitas Pendidikan 3, tempat ibadah 1.
Gempa Terkini Cianjur, Sejak Malam Sudah 3 Kali Gempa
Sebelumnya, Cianjur diguncang gempa bumi 5,6 magnitudo pada Senin 21 November 2022.
Getaran gempa yang terjadi pada pukul 13:21:10 WIB itu dirasakan di Jakarta.
Di akun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di Twitter menginformasikan bahwa pusat gempa itu di koordinat: 6.84 LS-107.05 BT. Kedalamannya dangkal 10 kilometer.
"Tidak berpotensi tsunami," twit akun @infoBMKG di Twitter.
Adapun efek gempa Cianjur juga dirasakan warga di Depok, Jawa Barat, dan DKI Jakarta.
"Di Depok kuat banget getarannya," ujar Azul, warga di sekitar GDC, Depok.
"Lampu di kantor ikut goyang," kata Erwin Thohir, office boy di sebuah kantor bertingkat di Jakarta Selatan.
Warga di wilayah Cianjur merasakan guncangan gempa selama 10 hingga 15 detik.