4. Membaca dan menulis dapat membantu perkembangan komunikasi;
5. Kombinasi membaca dan menulis mengajak siswa untuk berpikir tingkat tinggi. Suatu elemen penting dalam pembelajaran literasi secara umum ialah berpikir, dalam kombinasi pembelajaran membaca dan menulis menuntut siswa untuk berpikir kritis atau tingkat tinggi.
Demi mendukung kebijakan pemerintah tentang program gerakan literasi dan evaluasi sistem pendidikan hasil belajar kognitif peserta didik melalui kemampuan literasi membaca dan numerasi maka sekolah mengeluarkan kebijakan penyelenggaraaan program gerakan literasi baca tulis.
Program ini lebih difokuskan pada dimensi gerakan literasi baca tulis sebagai kemampuan dasar yang harus dimliki anak usia pendidikan dasar. Gerakan literasi baca tulis ini diupayakan berjalan sesuai tujuan dan visi sekolah “menjadikan generasi yang literat, berinovasi dan berakhlakul karimah”.
Berdasarkan kebijakan program tersebut di SDN 3 Pamalayan Kabupaten Ciamis menggiatkan Literasi Baca Tulis Berbasis Perpustakaan Sekolah. Program Literasi Baca Tulis sebagai upaya menumbuhkan minat baca peserta didik.
Sekolah membuka pelayanan perpustakaan sejak diresmikan tahun 2019 bekerjasama dengan paguyuban orang tua. Karena keterbatasan tenaga perpustakaan di sekolah, paguyuban orang tua secara bergiliran melayani anak-anaknya di perpustakaan. Hal tersebut merupakan bentuk kepedulian orang tua terhadap mutu Pendidikan di tempat anaknya sekolah.
Program Literasi Baca Tulis ini sebagai program unggulan sekolah yang bertujuan untuk meningkatkan minat baca. Dalam 1 minggu peserta didik diwajibkan meminjam 3 buku kesukaannya, kemudian dibuat synopsis dalam bentuk yang menarik pada kertas berwarna dan dinilai oleh guru.
Hasil bacaan tersebut diceritakan di depan kelas sehingga siswa yang lain dapat mengetahui isi buku dari temannya. Program ini diwajibkan untuk setiap siswa karena dimasukkan ke dalam kurikulum ekstrakurikuler pada laporan Pendidikan.
Tujuan program literasi ini untuk menumbuhkan minat baca dan membekali kemampuan dasar dasar literasi baca tulis peserta didik. Sejalan dengan tujuan tersebut, pengembang program menjelaskan minat baca peserta didik mulai tumbuh sejak dibukanya perpustakaan.
Mereka antusias mengunjungi perpustakaan dan membaca buku cerita selain buku pelajaran. Menurut salah seorang peserta didik bahwa mereka senang membaca buku cerita, dongeng atau cerita daerah.
Beberapa temuan di kelas tinggi menurut gurunya ada peserta didik yang senang membaca buku-buku sejarah, keunikan ini dijadikan acuan bahwa kegemaran jenis bacaan anak itu beragam. Hal seperti itulah mendorong pengelola dan pendidik untuk menyediakan koleksi buku yang beragam.
Selain hal tersebut di atas, pengembang program menjelaskan bahwa ke depan program literasi ini mengharapkan adanya karya peserta didik dalam bentuk buku atau karya ilmiah yang lain. Orang tua juga mengharapkan adanya inovasi-inovasi kegiatan literasi yang menyenangkan.
Pengembangan program literasi baca tulis perlu dilakukan. Kemampuan dasar baca tulis yang harus dimiliki peserta didik untuk melakukan literasi lainnya. Pembelajaran literasi bertujuan untuk membangun pemahaman siswa, keterampilan menulis, dan keterampilan komunikasi secara menyeluruh.
Tiga hal tersebut bermuara pada pengembangan karakter dan keterampilan berpikir tingkat tinggi. Dalam konteks masa kini, literasi merujuk kemampuan membaca dan menulis pada tahap yang memadai untuk berkomunikasi dalam suatu masyarakat yang literat dan berwawasan global.
Penulis: Yanti Hartini, Mahasiswi S2 PGSD UPI Tasikmalaya