"Mayat korban pertama kali ditemukan oleh warga sekitar berinisial BS, 53 tahun. Saat itu BS akan menuju kebun pada Sabtu pagi sekitar pukul 07.00 WIB," ujar Kapolsek Balaraja Kompol Yudha Hermawan.
BACA JUGA: Kejari Telusuri Aliran Dana Pemotongan Dana PIP, 30 Saksi Beri Keterangan
BACA JUGA: Inspektorat Kota Banjar Audit Soal Kasus Oknum Kepsek, Agus: Bisa Saja Terjadi di Sekolah Lain
Namun belum sampai di tempat yang dituju, BS melihat sosok pria sudah tergantung di pohon nangka.
"Sementara di sekitar mayat itu terdapat satu unit motor," ungkap Kapolsek
Diperoleh informasi, sebelum ditemukan tewas tergantung, korban sempat mengikuti rapat perusahaan.
Berdasarkan keterangan yang diperoleh, KR merupakan pekerja di salah satu perusahaan di Kecamatan Balaraja yang juga tercatat sebagai Ketua Serikat Pekerja PUK FSPMI PT Swarna Baja Pasific.
BACA JUGA: Naturalisasi Jordi Amat dan Sandy Walsh Disetujui DPR, Timnas Indonesia Makin Kuat
"Korban bekerja pukul 08.00 WIB. Sekitar pukul 19.00 WIB KR sempat mengikuti rapat perusahaan bersama pengurus PUK FSPMI," tuturnya.
Hingga pukul 23.00 WIB korban tidak kunjung pulang. Pada pukul 01.00 WIB istri KR menelepon menanyakan keberadaan suaminya kepada IM.
"Baru keesokan harinya KR sudah ditemukan tergantung (di pohon nangka, red)," jelas Kompol Yudha.
Saat ditemukan korban masih mengenakan baju putih serikat pekerja, memakai celana panjang biru, dan dompet beserta identitas KR.
BACA JUGA: Rekrutmen Tenaga Kesehatan Akhir September, Simak Formasi dan Kuota PPPK 2022
"Sekitar tempat kejadian perkara (TKP) ditemukan satu unit kendaraan Honda Supra dengan nomor polisi B-6095-NHQ serta tangga bambu yang diduga membantu korban naik ke pohon, dan kain warna putih digunakan untuk gantung diri," ujar dia.
Setelah mendapat laporan dari warga sekitar, personel Polsek Balaraja langsung ke TKP untuk mengevakuasi korban.