BANDUNG, RADARTASIK.COM – Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jawa Barat, Dodo Suhendar mengatakan, penyaluran BLT BBM di Jawa Barat untuk tahap pertama telah mencapai 87,42 persen.
Masyarakat yang tidak masuk DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan sosial) dan belum dapat bantuan, agar diusulkan oleh pihak desa atau kelurahan melalui Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Sosial (Kemensos).
"Karena nanti selain BLT dari Kemensos (pemerintah pusat) akan ada juga BLT dari daerah dan desa, Jadi nanti bisa dimasukkan sasaran BLT yang bersumber dari Pemda (pemerintah daerah) atau BLT Desa," ungakpnya dikutip dari radarjabar.com, Senin 19 September 2022.
Dengan begitu, masyarakat yang belum mendapat BLT BBM ini tidak perlu risau, dan segera melaporkannya kepada aparat setempat.
BACA JUGA:Duh...Ini Akibatnya Jika Coba-coba Pungli BLT BBM! Ada Oknum Kades dan Sekdes Diringkus Polisi
BACA JUGA:Diambil di Kantor Pos, 3.300 Nelayan di Pangandaran Akan Dapat BLT Sebesar Rp 150.000 Tiap Bulan
Dodo juga mengingatkan, dalam penyaluran BLT BBM ini harus tepat sasaran dan tidak terjadi pemotongan.
"Jadi seluruh komponen diminta ikut mengawasi, baik RT, RW, Kades atau Lurah, Tokoh Masyarakat, Pilar-pilar sosial, unsur Dinsos hingga aparat penegak hukum dan bagian media sosial. Dan kita dari Provinsi akan monitoring ke beberapa Kantor Pos tempat penyaluran (BLT),” ucapnya.
Selain itu, ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan hal-hal yang dapat merugikan seperti pemotongan dana BLT.
"Gak boleh ada potongan atas dasar apapun. Dan bagi masyarakat yang tidak masuk DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan sosial) dan belum dapat bantuan untuk segera diusulkan oleh pihak desa atau kelurahan sebagai anggota DTKS baru ke Pusdatin Kemensos," katanya.
BACA JUGA:130.865 Keluarga di Kota Tasikmalaya Terima BLT BBM dan Program Sembako, Ini Cara Mengeceknya…
Dalam penyaluran BLT BBM ini, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga bakal membentuk tim khusus. Tim ini nantinya akan memastikan penyaluran BLT BBM tepat sasaran agar tidak ada pemotongan.
"Itu banyak sekali (laporan pemotongan BLT BBM), saya sedang menyusun tim. Jadi ada yang dipotong, ada disengaja, dan ada salah sasaran," katanya di Kantor Sekoper Cinta, Jalan Turangga, Kota Bandung dikutip dari radarjabar.com, Senin 19 September 2022.
Selain itu, Emil juga mengatakan bahwa langkah antisipasi tersebut harus dilakukan secara cepat. Sebab menurutnya saat ini penyaluran bantuan tersebut masih berada di tahap pertama.