Pelajar SMP Bungursari di Pusaran Blank Spot Zonasi PPDB, Pemkot Tasikmalaya Angkat Bahu, Pemprov Jabar ...
Ilustrasi PPDB. istimewa-tangkapan layar ponsel--
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Anak-anak lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya berada di pusaran Blank Spot Zonasi PPDB.
Mereka terancam tak lulus Penerimaan Peserta Didik Baru (PPBD) tahun 2024. Di saat yang sama, Pemkot Tasikmalaya tampak bergeming. Tidak merespons persoalan yang baku cepat dengan waktu tersebut.
“No comment,” kata Asisten Daerah II Pemkot Tasikmalaya, Tedi Setiadi MPd yang ditemui usai HLM TPID di Kantor Perwakilan BI Tasikmalaya, kemarin Jumat 14 Juni 2024.
Pemkot Tasikmalaya, diterangkannya sudah mengetahui ihwal Kecamatan Bungursari yang belum memiliki SMA/SMK negeri. Sudah sempat terealisasi untuk pembangunan, namun Pandemi Covid-19 menghadang rencana besar itu.
BACA JUGA:Jelang Idul Adha, Harga Beras di Kabupaten Garut Naik Tapi Daging Sapi Turun
Sadar untuk pembangunan butuh waktu yang lama, sedang para pelajar itu menanti pengumuman PPDB yang akan dibuka 19 Juni mendatang.
Tetapi Tedi, mengisyaratkan Pemkot seolah angkat bahu atau tidak bisa menerangkan apakah Pemerintah Kota Tasikmalaya saat ini sedang membahasnya atau tidak.
Ia bahkan menyinggung soal pembangunan rumah dinas Wali Kota Tasikmalaya yang sama-sama berlokasi di Bungursari itu kini mendapatkan prioritas alokasi anggaran dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
“Seperti rumah dinas Wali Kota itu kan juga tersendat sebab Pandemi. Nah baru sekarang diprioritaskan untuk pembangunan,” cetusnya.
BACA JUGA:Mantan Sekpri Ikut Meriahkan Pilkada 2024 Kota Banjar, Incar Kursi Wakil Wali Kota
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya, Muslim menyebutkan, anggaran Rp 15 Miliar untuk pembangunan SMA/SMK negeri di Kecamatan Bungursari belum juga diberikan dari Pemprov Jabar.
“Sebenarnya sudah bertemu tahun kemarin dengan DPRD Provinsi dan sudah dianggarkan untuk membeli tanah. Pak ini kapan dibayarnya kan sudah lama pengajuannya? Sampai sekarang belum dibayar,” tutur Muslim.
Ia mencatat ada 3 hektare yang dibidik untuk dibangun SMK 5 Tasikmalaya di Kecamatan Bungursari. Dengan hitungan total sekira Rp 15 Miliar.
“Katanya 2023 bakal dibayar gak ada. Perubahan 2023, gak ada. Uangnya di provinsi. Kalau ditiga tahunkan itu kan kecil 5,5 (miliar),” tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: