SINGAPARNA, RADAR TASIK.COM - DPRD mencermati perkembangan pembangunan di Kabupaten Tasikmalaya dalam berbagai hal. Mulai dari pembangunan infrastruktur, pengoptimalan Pendapatan Asli Daerah (PAD) hingga Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Khususnya terkait infrastruktur misalnya, DPRD melihat upaya perbaikan dan pembangunan jalan di wilayah Kabupaten Tasikmalaya, terutama di wilayah Tasik Selatan perlu ditingkatkan lagi.
Pasalnya hal itu dapat menghidupkan dan meningkatkan perekonomian masyarakat pasca pandemi ini.
BACA JUGA:BREAKING NEWS: 8 Tewas Setelah Mobil Pikap Nyungsep ke Jurang di Sukamantri, Ciamis
BACA JUGA:Seorang Korban Kecelakaan Maut di Sukamantri Meninggal Dunia saat di IGD RSUD Ciamis
"Dengan telah lewatnya masa pandemi pada tahun ini, hendaknya ini dijadikan momentum bagi pemerintah daerah untuk kembali membangkitkan proses pembangunan infrastruktur yang sempat tertunda," ujar
Ketua DPRD Kabupaten Tasikmalaya Asep Sopari Al-Ayubi SP, kepada Radar, Senin, 8 Juli 2022.
Asep memandang, pembangunan infrastruktur harus terus didorong dan difasilitasi oleh pemerintah daerah agar mobilitas kegiatan masyarakat dan perkembangan ekonomi di daerah bisa meningkatkan lagi.
BACA JUGA:Truk Timpa Avanza dan Tabrak Elf di Jalur Gentong Tasik, 2 Orang Tewas dan 3 Lainnya Luka-Luka
"Jika infrastrukturnya bagus, saya kira perekonomian masyarakat akan ikut meningkat dengan sendirinya.Termasuk daya belinya. Nah, ketika indeks daya belinya meningkat maka akan menunjukkan tingkat kesejahteraan yang meningkat pula, " paparnya.
Kemudian terkait untuk pengoptimalan PAD, Asep menilai masih belum optimal. Termasuk dalam hal pemanfaatan 41 aset daerah yang ada di Kota Tasikmalaya.
Demikian pula dalam bidang pariwisata, Asep juga menilai belum berkembang pesat. Padahal potensi pengembangan wisata baik dengan Perhutani maupun kawasan wisata di daerah Tasik Selatan sangat potensial untuk meningkatkan PAD.
BACA JUGA:Mayat Laki-Laki Ditemukan Busuk di Sungai Ciwulan, Tasikmalaya
Hal yang hampir sama terjadi dengan keberadaan BUMD milik Pemkab Tasikmalaya yang juga belum menjadi penyumbang signifikan bagi sumber PAD.